Peristiwa Daerah

Diminta Ganti Nama Organisasi, Perdunu: Kita Akan Rapat Internal

Senin, 08 Februari 2021 - 22:56 | 87.23k
Ketua Umum Perdunu Indonesia, Kyai Abdul Fatah Hasan. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Ketua Umum Perdunu Indonesia, Kyai Abdul Fatah Hasan. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) Indonesia diminta untuk mengganti pemakaian istilah 'dukun' dalam penamaan organisasinya. 

Namun Pengurus Perdunu tidak lantas mengamini apa yang diminta oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi. Pengurus akan melakukan rapat internal karena Perdunu tidak didirikan oleh satu orang saja.

"Kita akan melakukan musyawarah internal bersama jajaran pengurus nanti seperti apa," kata Ketua Umum Perdunu Indonesia, Kyai Abdul Fatah Hasan, usai memberikan klarifikasi di Disbudpar Banyuwangi, Senin (8/2/2021).

Gus Fatah, panggilan akrabnya menjelaskan, penamaan Perdunu atau istilah dukun merupakan hasil musyawarah mufakat bersama para pengurus dan anggota. Oleh sebab itu pergantian nama Perdunu harus dilakukan dengan musyawarah kembali.

"Intinya nanti akan kita tindak lanjuti dengan melakukan rapat internal bersama," ungkap Gus Fatah.

Sementara itu Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda mengatakan, jika istilah 'dukun' membuat masyarakat kembali mengingat tentang masa lalu Banyuwangi.

"Iya karena konotasi dari kata dukun ini kan tidak semua orang mengerti dan paham betul. Mungkin orang Banyuwangi tahu istilah dukun ini, tidak negatif. Tapi orang di luar Banyuwangi ini kan beda penafsirannya," ungkap Bram.

"Kita mendahulukan tabayyun dalam apapun. Ini adalah cara Banyuwangi untuk menyelesaikan masalah. Insyaallah akan ada titik temu terbaik," imbuhnya.

Pemkab Banyuwangi melalui Disbudpar memanggil Perdunu Indonesia untuk memberikan klarifikasi terkait pendirian organisasi dukun Nusantara dan rencana kegiatan Festival Santet. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dewan Kesenian Blambangan, Majelis Ulama Indonesia, PCNU dan Muhammadiyah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES