Peristiwa Daerah

Pemkab Banyuwangi Panggil Pengurus Persatuan Dukun Nusantara

Senin, 08 Februari 2021 - 15:53 | 62.92k
Audiensi Pemkab Banyuwangi bersama Perdunu Indonesia (Foto: Rizki Alfian/TIMESIndonesia)
Audiensi Pemkab Banyuwangi bersama Perdunu Indonesia (Foto: Rizki Alfian/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) memanggil pengurus Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) Indonesia yang belakangan viral di media sosial.

Disbudpar memanggil Perdunu untuk meminta klarifikasi terkait dengan tujuan pendirian organisasi dukun dan rencana kegiatan Festival Santet di Kabupaten Banyuwangi.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dewan Kesenian Blambangan, Majelis Ulama Indonesia, PCNU dan Muhammadiyah.

auidensi b

"Kami hari ini memanggil Perdunu untuk lebih mengetahui bahwa seperti apa sesungguhnya Perdunu itu," kata Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda kepada awak media, Senin (8/2/2021).

Menurut Bramuda, penjelasan dari Perdunu Indonesia diperlukan agar tidak menjadi kegaduhan di masyarakat terkait dengan hadirnya perkumpulan dukun di Banyuwangi.

"Jujur, terkait dengan deklarasi Perdunu itu benar-benar viral. Sampai dari teman-teman luar kota ini banyak yang tanya ke kami. Betul apa tidak, karena image Festival itu branding dari Pemerintah Daerah," ungkap Bramuda.

Dalam pertemuan tersebut, Disbudpar Banyuwangi meminta kepada Perdunu untuk mengganti nama agar tidak menggunakan istilah dukun dalam membentuk organisasi.

"Iya karena konotasi dari kata dukun ini kan tidak semua orang mengerti dan paham betul. Mungkin orang Banyuwangi tahu istilah dukun ini, tidak negatif. Tapi orang di luar Banyuwangi ini kan beda penafsirannya," tandas Bramuda.

Menanggapi itu Ketua Umum Pengurus Besar Perdunu Indonesia, Kiai Abdul Fatah Hasan mengatakan, Perdunu adalah wadah para dukun atau ahli spiritual di nusantara untuk mengembangkan profesi yang selama ini diemban.

"Jadi Perdunu ini berdiri untuk memberikan edukasi dan meluruskan apa yang menjadi persoalan di masyarakat khususnya tentang santet dan profesi dukun agar tidak salah kaprah," kata Gus Fatah, sapaan akrabnya.

Namun masih Gus Fatah, jangan salah, Perdunu bukan kumpulan dukun untuk menyakiti orang lain atau bersifat negatif, melainkan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi permasalahan yang tak kasat mata.

"Untuk spesifikasi dukun ini kan banyak. Ada yang menangani pengobatan non medis, penglaris usaha, mencari hari baik (nogo dino) dan pengobatan lain sesuai dengan bidang keilmuan yang diemban," ujar Gus Fatah.

Diberitakan sebelumnya sejumlah dukun dan ahli spiritual membentuk sebuah organisasi bernama Persatuan Dukun Nusantara Indonesia. Deklarasi pembentukan dilakukan di Villa Bejong yang berada di lereng Gunung Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Rabu (3/2/2021). Sementara anggotanya terdiri dari kiai pesantren, Gus, dan para ahli ilmu spiritual. Perdunu berencana menggelar Festival Santet pada bulan Suro nanti. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES