Peristiwa Daerah

Warga Tuban Temukan Dua Gua di Kawasan Lahan Perhutani

Sabtu, 06 Februari 2021 - 19:00 | 117.60k
Gua Temugiring dan Gua Tinampuk di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (06/02/2021). (FOTO: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia) 
Gua Temugiring dan Gua Tinampuk di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (06/02/2021). (FOTO: Ahmad Istihar/TIMES Indonesia) 

TIMESINDONESIA, TUBAN – Warga Desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur menemukan dua gua di kawasan Perhutani. Dua gua tersebut adalah Gua Temugiring dan Gua Putri Tinumpuk. penemuan gua di Tuban ini ramai dibicarakan masyarakat Tuban dan di media sosial.

Bahkan Puluhan pecinta alam penasaran dan berbondong-bondong menuju lokasi gua untuk masuk melihat dari dekat Gua Temugiring dan Gua Putri Tinumpuk di kawasan Perhutani tersebut. 

Forkopimcam Singgahan telah meninjau keberadaan gua yang letaknya tidak jauh dari Dusun Tegalrejo Gegunung Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Gua-Temugiring-dan-Gua-Tinampuk-Di-Desa-Mulyoagung-2.jpg

"Kami sudah lakukan kunjungan bersama Forkopimka, Kades, Perhutani dan Pokdarwis survey lokasi ke dua gua," kata Camat Singgahan, Gaguk Hariyanto, Sabtu (06/02/2021).

Di dalam Gua Temugiring terdapat banyak bebatuan stalakmit dan stalaktit yang memukau sepanjang mata melihat. Di dalam gua juga terdapat oase atau danau dari air terjun kecil melintasi gua.

Sementara di lokasi berbeda yakni Gua Putri Tinumpuk, salah satu tokoh pemuda Irsyadul Ibad mengatakan keberadaan gua sudah ramai tahun 2010 namun belum ada yang berani masuki ke dalam lorong Gua Putri Tinampuk.

"Kalau dari cerita-cerita warga, sekitar tahun 2010 lalu pernah ada warga yang masuk ke dalam gua ini," terang Irsyadul Ibad. 

Gua-Temugiring-dan-Gua-Tinampuk-Di-Desa-Mulyoagung-3.jpg

Ibad menambahkan warga sekitar sering menamai Gua Tinumpuk karena ornamennya yang menempel dengan pintu lubang sekitar 1,5 meter mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri. Dalam gua ini terdapat batuan stalakmit dan stalaktit menyambung dengan batu dan saat dipukul mengeluarkan suara mirip alat musik gamelan. 

"Keunikannya ornamen stalakmit-stalaktit bagus dan menyambung dari bawah ke atas. Dan ketika ditabuh menimbulkan suara-suara seperti gamelan," jelasnya.

Sementara ini Gua Putri Tinampuk hanya dapat dijangkau kurang lebih 20 meter, namun diperkirakan panjang bisa lebih. Pasalnya lorong gua di dalam gelap serta belum adanya alat memadai untuk memetakan gua. Berbeda dengan gua Temugiring yang panjangnya sekitar 540 meter.

Ibad berharap ada perhatian dari pemerintah atas penemuan gua di kawasan Perhutani ini. "Saya harap ada perhatian pemerintah desa, karena ada beberapa ornamen yang rusak karena ulah warga yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES