Kopi TIMES

Implementasi Hybrid Learning Menyongsong Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0

Sabtu, 06 Februari 2021 - 19:21 | 127.58k
Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

TIMESINDONESIA, SUKABUMI – Revolusi Industri 4.0 merupakan suatu  era di mana kehidupan  manusia berorientasi pada teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi berkembang sangat pesat. Penggunaan teknologi di semua lini kehidupan semakin dominan. Penguasaan teknologi dan dunia maya menjadi kebutuhan primer dalam keseharian. Era revolusi industri 4.0 ini menjadi tantangan tersendiri bagi manusia masa kini.

Permasalahan di era revolusi industri lebih kompleks, dan manusia harus mampu bertahan mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut agar tidak semakin tergilas kemajuan zaman. Manusia harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan mampu mempergunakan secara bijak dalam kehidupan sehari-hari. 

Imbas dari revolusi industri 4.0 juga dirasakan dalam dunia pendidikan. Dunia pendidikan sebagai pilar utama pencetak generasi penerus bangsa, memiliki peranan penting dalam mempersiapkan generasi yang tangguh dan unggul. Peserta didik yang merupakan generasi penerus bangsa harus dibekali dengan pendidikan yang berkualitas. Di era revolusi industri 4.0 ini, agar kelak mampu bersaing dan mengahadapi segala tantangan dan tuntutan, peserta didik harus memiliki keterampilan-keterampilan seperti  berpikir kritis, kreatif, berorganisasi, terampil bernegosiasi, memiliki kecerdasan emosional, dan kemampuan mengambil keputusan.

Mengingat vitalnya peranan dunia pendidikan dalam mempersiapkan generasi muda menyongsong era revolusi industri 4.0, tentunya perlu penyesuaian dalam berbagai hal. Salah satunya adalah dalam penggunaan model dan metode pembelajaran. Pembelajaran dengan metode yang konvensional dan berpusat pada guru tidak lagi relevan.

Untuk bisa menumbuhkan dan membangun keterampilan peserta didik, diperlukan metode yang lebih variatif. Metode pembelajaran berbasis pemanfaatan teknologi digital dan menjadikan guru bukan satu-satunya sumber belajar, merupakan hal yang harus diaplikasikan dalam kegiatan belajar-mengajar pada saat ini. Proses belajar mengajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, saat ini proses belajar mengajar tidak terikat oleh ruang dan waktu. Belajar bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Salah satu metode yang relevan dengan era saat ini adalah hybrid learning. Hybrid learning merupakan suatu metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka, pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis online ( internet dan mobile learning). Dalam penerapan metode ini, guru harus mampu menguasai dan melek IT,  guru juga harus  memiliki keterampilan mengajar , menyajikan isi ataupun konten pembelajaran tatap muka, serta  memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan sumber belajar yang berbasis komputer dan teknologi digital.

Dalam pembelajaran dengan metode hybrid learning, peserta didik belajar secara tatap muka langsung dengan guru dan juga belajar secara mandiri dengan berbasis teknologi digital. Guru dapat memberikan materi terlebih dahulu secara online, kemudian dapat membahas secara lebih mendalam di saat pertemuan secara tatap muka di kelas.

Dengan demikian peserta didik akan mempelajari suatu hal yang berbeda dan baru untuk dianalisis dan kemudian dipelajari. Karena tuntutan untuk belajar mandiri saat menjalankan kelas online, hal ini akan memacu peserta didik untuk dapat berpikir kritis.  Secara tidak langsung peserta didik akan terlatih untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang berkembang dengan optimal dan siswa akan mampu menghadapi era revolusi industri 4.0.

Metode pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan  yakni  penggunaan teknologi dalam pembelajaran misalnya media komputer, smartphone, TV, konferensi video, gambar dan suara, presentasi multimedia, blog, website ataupun kanal youtube. Guru membuat sendiri media-media pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik di sekolahnya masing-masing. Peserta didik dapat terlibat aktif dalam pembelajaran, hal ini tergantung dari platform yang dipilih untuk pembelajaran secara online. Pembiasaan penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menguasai teknologi.

Kelebihan dari metode pembelajaran hybrid lainnya adalah, dengan adanya kelas online akan membuat pengalaman belajar menjadi lebih fleksibel serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna, tujuan pembelajaran akan mudah tercapai dan kelas juga akan lebih aktif dan hidup. Peserta didik tidak terbatas mendapatkan sumber belajar, guru tidak menjadi satu-satunya sumber belajar. Peserta didik dapat belajar kapanpun dan dimanapun dan dari berbagai sumber yang relevan. Hal ini dapat membangun kreatifitas peserta didik.

Secara umum implementasi metode hybrid learning ini memiliki banyak kelebihan, namun ada pula dampak negatif yang dapat timbul, diantaranya adalah penyalahgunaan teknologi digital oleh siswa. Karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode hybrid learning, dibutuhkan pengawasan tidak hanya dari guru, tetapi juga orang tua untuk dapat memantau aktifitas anak saat bersentuhan dengan internet.

Perlu ada kerjasama dan komunikasi yang baik antara guru dan orang tua agar pelaksanaan hybrid learning dapat berjalan dengan baik, dan tujuan mempersiapkan generasi muda yang handal dalam menyongsong era revolusi industri 4.0 dapat tercapai.

***

*) Oleh: Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat).

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES