Kesehatan

dr Fanny: Selain Nutrisi, Ada Microbiome untuk Tingkatkan Imun Tubuh

Sabtu, 06 Februari 2021 - 14:30 | 62.79k
Ilustrasi - Microbiome yang penting untuk meningkatkan imun tubuh di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Creative Commons via Freepik)
Ilustrasi - Microbiome yang penting untuk meningkatkan imun tubuh di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Creative Commons via Freepik)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Angka Covid-19 belum juga menunjukkan kabar baik. Satu-satunya yang bisa dimaksimalkan sekarang adalah menerapkan protokol kesehatan serta terus berupaya meningkatkan imun tubuh.

dr. Fanny Imannuddin, M.Biomed, AAM.,Antiaging Expert & Healthy Lifestyle Speaker menyampaikan pentingnya mengetahui microbiome dan nutrisi yang tepat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Microbiome bdr Fanny bersama Orvic Probiotic Drink yang kaya akan manfaat untuk tubuh. (Foto: Dok. Pribadi for Times Indonesia)

"Kalau nutrisi kita sering dengar, pola makan, pola tidu yang benar, dan lain-lain.Tetapi tentang microbiome ini banyak yang belum mengerti, padahal dua hal itu saling berkaitan dan berhubungan," ujar dr Fanny.

Nutrisi yang masuk ke tubuh mempengaruhi microbiome yang ada di dalam tubuh.Manusia adalah rumah besar untuk sebuah ekosistem yang tidak terlihat dari microbes.

"Microbes yang kita kenal yang hidup dalam tubuh, contohnya adalah bakteri, virus, archaea, protozoa, fungi. Itu semua disebut Microbiota, yang hidup di dalam tubuh kita," jelasnya.

Bakteri dalam usus atau sistem pencernaan adalah microbiome yang paling banyak mempengaruhi fungsi tubuh. Bakteri ini berfungsi membentuk vitamin, hingga mengontrol sistem imun tubuh, mengatur fungsi otak dan perilaku, serta mengatur metabolisme dan berat badan.

Namun demikian yang perlu diketahui, tidak semua microbiome baik untuk tubuh. Sebut saja salah satunya adalah bakteri. Ada bakteri baik yang menguntungkan tubuh dan ada bakteri jahat yang merugikan tubuh.

"Nah, yang harus kita perhatikan adalah banyaknya jumlah bakteri baik yang ada dalam tubuh kita. Singkatnya, apabila kita sedang sakit, maka jumlah bakteri jahat dalam tubuh kita akan lebih banyak dari jumlah bakteri baik dalam tubuh," ujar dr Fanny.

Maka dari itu agar dapat sembuh, seseorang perlu menambah jumlah bakteri baik dalam tubuh yang berguna untuk memerangi bakteri jahat.

Menurut dr Fanny, ada beberapa indikator yang mempengaruhi microbiome dalam tubuh:

1. Kehidupan modern, semua yang serba instan dan polusi lingkungan yang meningkat

2. Gaya hidup yang buruk, makan dan tidur tidak teratur, serta tidak berolah raga

3. Pola makan yang tidak sehat, usus dan pencernaan bisa menjadi rusak, apabila terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula dan starch (tepung) yang tinggi, serta kurang mengkonsumsi serat & prebiotik yang cukup

4. Konsumsi obat-obatan, seperti antibiotics, acid blockers, anti inflammatories, hormones, dan lain-lain.

"Tubuh kita itu seperti sebuah taman atau kebun. Bila terlalu banyak ilalang dalam kebun kita, dan tidak kita kendalikan tumbuhnya, maka ilalang itu akan memakan rumput," jelasnya mengilustrasikan.

Terlalu banyak bakteri jahat dalam tubuh akan menyebabkan banyak masalah pada usus atau pencernaan, inflamasi akut, depresi, bahkan kanker dan jantung.

"Jadi sudah menjadi tugas kita untuk merangsang pertumbuhan microbes baik dalam tubuh," ungkapnya.

Microbiome cPilihan rasa Orvic Probiotic Drink: black tea, matcha, dan coffee. (Foto: Orvic.id)

Bakteri baik juga sering disebut sebagai probiotik. Lantas bagaimana cara meningkatkan probiotik dalam tubuh, dr Fanny berpesan yakni dengan memperhatikan pola makan. Bakteri baik menyukai makanan sehat, organik, plant-base food, makanan yang tinggi serat dan nutrisi, serta tidak mengandung bahan buatan.

Sumber makanan yang kaya akan probiotik

Makanan yang mengandung serat, seperti: apel, alpukat, pisang, kacang-kacangan, biji-bijian, jenis beri, brokoli, kubis, kelapa, timun, bawang putih, bawang bombay, kale, labu, bayam, dan jenis kecambah.

Bakteri baik juga bisa didapat dari makanan yang difermentasi, seperti

kimchi, acar-acaran, sauerkraut, kefir, miso, tempe, tahu, cuka apel yang tidak di pasteurisasi, kecap asin atau manis yang difermentasikan secara natural, dan yoghurt.

Anda juga bisa mengkonsumsi probiotik (suplemen makanan) berupa kapsul dan natural probiotik, untuk menambah microbiom baik dalam tubuh. Salah satu natural probiotik yang bisa Anda konsumsi adalah kombucha.

Kombucha adalah sejenis minuman yang berbahan dasar ragi, gula, dan glucoronic acid dari teh hitam yang difermentasi. Probiotik dari kombucha akan memberi usus bakteri yang sehat.

Kombucha terbaik yang dapat Anda konsumsi dengan mudah adalah ORVIC Probiotic Drink. ORVIC Probiotic Drink adalah teh kombucha yang mengandung probiotik dari hasil fermentasi kultur bakteri dalam jumlah besar.

Menurut Kementerian Pertanian Amerika Serikat, dalam takaran setiap 1 cangkir teh kombucha memiliki kandungan nutrisi, seperti: 34 kcal kalori, 0,6 g lemak, 11 mg sodium, 5,8 g karbohidrat, dan 2,1 g gula.

Jadi, lanjut dr Fanny, ORVIC Probiotic Drink adalah minuman kesehatan tanpa pengawet yang tidak hanyak mengandung nutrisi tetapi juga dapat membentuk microbiome baik yang penting untuk meningkatkan imun tubuh. ORVIC Probiotic Drink dapat dinikmati dengan tiga pilihan rasa, yaitu: black tea, matcha, dan coffee. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES