Kesehatan

Dokter Gigi UIN Maliki Malang: Behel Gigi untuk Fashion Tidaklah Tepat

Sabtu, 06 Februari 2021 - 10:31 | 118.25k
drg. Arief Suryadinata Sp.Ort, Dosen Farmasi FKIK UIN Maliki Malang. (Foto: Arief Suryadinata For TIMES Indonesia)
drg. Arief Suryadinata Sp.Ort, Dosen Farmasi FKIK UIN Maliki Malang. (Foto: Arief Suryadinata For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Dosen Farmasi FKIK UIN Maliki Malang, drg Arief Suryadinata SpOrt mengatakan tren penggunaan behel saat ini lebih mengarah ke aspek fashion dan hal itu tidaklah tepat.

Dokter gigi spesialis Ortodonti RSIA Galeri Candra Malang ini menjelaskan, behel merupakan piranti yang digunakan untuk memperbaiki maloklusi (kelainan posisi gigi dan rahang) sehingga didapatkan fungsi dan estetika yang harmonis dalam sistem stomatognati.

"Jadi ketika behel hanya ditujukan untuk kepentingan fashion saja, maka hal ini tidak tepat," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (6/2/2021).

drg Arief Suryadinata menuturkan, perawatan dengan behel boleh dilakukan ketika memenuhi indikasi yaitu adanya maloklusi dan terdapat keluhan pada sistem stomatognati.

Dan hal itu pun hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti (ortodontis) karena kompleksitas pergerakan gigi serta risiko terhadap kesehatan dan stabilitas sistem stomatognati.

"Seseorang diajurkan melakukan perawatan ortodonti dengan behel gigi, apabila masuk dalam fase 3 perawatan orto yaitu preventive orthodontic, interceptive orthodontic dan curative orthodontic," ujar dokter kelahiran 1985 itu.

Ia menambahkan, perawatan preventive orthodontic yaitu upaya untuk menjaga agar pertumbuhan dan perkembangan gigi serta rahang dapat berjalan secara normal. Perawatan ini dapat berlangsung sejak janin dalam kandungan hingga fase gigi sulung.

Kemudian, perawatan interceptive orthodontic yaitu perawatan ortodonti pada fase geligi campuran ketika maloklusi sudah terlihat dan berkembang, dengan tujuan agar maloklusi tidak berkembang makin parah. Perawatan ini dapat dilakukan melalui peranti orto lepasan, pencabutan seri, Penggunaan RME, space maintener dan regainer.

Sementara perawatan curative orthodontic yaitu perawatan ortodonti untuk mengkoreksi maloklusi yang sudah terjadi. Perawatan ini digunakan peranti orto cekat (behel) untuk memperbaiki maloklusi dan bisa  dilakukan sejak usia 10 sampai 13 tahun atau saat fase gigi permanen.

"Ketika sudah terlanjur menggunakan behel tanpa indikasi yang tepat dan tidak dilakukan oleh tenaga profesional yang kompeten, maka sebaiknya dilepas saja mengingat besarnya risiko terhadap kesehatan jaringan keras dan lunak pada rongga mulut," pungkas Dokter Gigi UIN Maliki Malang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES