Peristiwa Daerah

IKA PMII Jember Dukung Usul Gelar Pahlawan untuk Syaikhona Kholil Bangkalan

Jumat, 05 Februari 2021 - 20:08 | 81.92k
Dr. Akhmad Taufiq, Ketua IKA PMII Jember (tengah) dalam salah satu acara. (FOTO: IKA PMII Jember for TIMES Indonesia)
Dr. Akhmad Taufiq, Ketua IKA PMII Jember (tengah) dalam salah satu acara. (FOTO: IKA PMII Jember for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Wacana untuk mengusulkan agar Syaikhona Kholil Bangkalan ditetapkan sebagai pahlawan nasional, terus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Usulan agar presiden memberikan gelar tersebut kepada ulama asal Madura ini sebelumnya datang dari PDIP Kalimantan Barat. Usulan ini diapresiasi oleh Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Jember.

“Kami mengapresiasi sepenuhnya atas dukungan pengusulan gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil Bangkalan atau tepatnya nama beliau Syaikh Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Basyaiban oleh PDIP Kalimantan Barat. Tentu, ini merupakan perhatian dan langkah yang luar biasa, yang diberikan PDIP Kalimantan Barat, yang insyaallah mendapatkan dukungan sepenuhnya dari DPP PDIP,” ujar Dr. Akhmad Taufiq, Ketua IKA PMII Jember kepada TIMES Indonesia pada Jumat (5/2/2021).

Syaikhona-Kholil-Bangkalan.jpgSalah seorang ulama menunjukkan lukisan foto Syaikhona Kholil Bangkalan (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

Syaikhona Kholil yang lahir pada 1820 M dan meninggal pada 1925 M, dikenal sebagai ulama besar tanah air.

Figur kharismatik ini merupakan guru dari banyak tokoh nasional dan pendiri ormas Nahdlatul Ulama (NU).

Antara lain KH Hasyim Asy’ari (Ponpes Tebu Ireng), KH Abdul Wahab Hasbullah (Ponpes Tambak Beras) dan KH Bisri Syansuri (Ponpes Denanyar).

“Sebagaimana yang kita ketahui, Syaikhona Kholil telah menjadi wasilah lahirnya (perantara) tokoh-tokoh besar bagi bangsa ini. Para murid dari Syaikhona Kholil ini menjadi pijar spiritualitas di Nusantara ini secara lebih luas,” ujar Taufiq yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PC NU Jember ini.

Semasa mudanya, Syaikhona Kholil berguru ke berbagai ulama besar.

Mulai dari KH Muhammad Nur di Ponpes Langitan Tuban hingga Syaikh Nawawi al-Bantani, ulama asal Banten yang menjadi imam dan guru besar di Makkah al-Mukarromah.

Syaikhona-Kholil-Bangkalan-yang-tersimpan-di-Museum-Den-Haag.jpgLukisan foto Syaikhona Kholil Bangkalan yang tersimpan di Museum Den Haag, Belanda. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia) 

“Pengusulan  gelar pahlawan nasional ini juga memberi arti kuat. Bahwa PDIP menjadi partai yang memiliki perhatian yang besar dan sungguh-sungguh untuk semakin memperkuat spiritualitas bangsa ini. Membangun bangsa ini, juga berarti harus membangun spiritualitasnya,” ujar dosen Universitas Jember (Unej) ini.

Pemberian anugerah gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Kholil, menurut Taufiq bisa memberikan pondasi dan pijar spiritualitas  bagi bangsa Indonesia.

“Saya berpandangan, sungguh tepat dukungan pengusulan gelar pahlawan nasional oleh PDIP Kalimantan Barat untuk beliau. Satu momen Kebangsaan untuk kembali memberikan penguatan spiritualitas bangsa, di tengah bangsa Indonesia saat ini mengalami ujian yang begitu berat di berbagai sektor,” tutur Taufiq.

Pemberian dukungan pengusulan gelar pahlawan ini, lanjut Taufiq perlu diikuti dengan langkah konkret.

Yakni mulai dari penyusunan naskah akademik usulan gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Kholil Bangkalan. Kedua, pembentukan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD), dan kemudian akan ditindaklanjuti oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat (TP2GP), sesuai dengan PP Nomor 35 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 15 Tahun 2012. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES