Kopi TIMES

Kewajiban Seorang Pelajar adalah Tetap Mencari Ilmu

Jumat, 05 Februari 2021 - 19:21 | 438.96k
Abdul Lathif Anshori, M.Pd, Guru SMK Negeri 2 Kota Malang.
Abdul Lathif Anshori, M.Pd, Guru SMK Negeri 2 Kota Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Setahun pandemi, pelajar harus tetap mencari ilmu. Semangat dan motivasi itu tetap harus ada dalam diri para pelajar. Meskipun dalam suasana pandemi yang hampir setahun, para guru dan siswa dituntut harus lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, agar tidak tertinggal dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang seiring dengan banyaknya problematika yang dihadapi. Situasi pandemi saat ini sudah menguras tenaga, pikiran dan lain sebagainya. Oleh karena itu, para pendidik dan pelajar dituntut untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggali berbagai macam ilmu sebanyak-banyaknya yang belum kita ketahui.

Ilmu adalah cahaya kehidupan. Ilmu ibarat cahaya yang menyinari dalam kegelapan yang menunjukkan arah menuju jalan yang ditempuh. Tanpa ilmu seseorang akan tersesat jauh ke dalam jurang kebodohan. Dengan ilmu pengetahuan, jarak yang jauh terasa dekat, waktu yang lama terasa singkat, pekerjaan berat menjadi ringan. Dengan ilmu manusia memperoleh segala yang ia cita-citakan. Ilmu adalah sumber kehidupan.

Makna menuntut ilmu dan keutamaannya

Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang, khususnya orang islam. Banyak sekali ayat Al-qurán atau hadist Rasulullah saw yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-laki maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw, adalah perintah untuk membaca atau belajar. "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (Q.S. Al-Alaq/96-1-5).

Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa agama islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah dan Rasul-nya yang membedakan laki-laki dan perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut ilmu semua memilik kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dan perempuan.

Keutamaan menuntut ilmu dan mengajarkannya akan diangkat derajatnya yang tinggi di sisi Allah SWT dan diberikan pahala yang besar dihari kiamat nanti, serta merupakan sedekah yang paling utama. Begitu juga akan dimudahkan menuju surga, dikutip dari hadist Muslim dan Ahmad.

Dalam Kitab Ta’limul Mutaálim karya az-Zarnuji dijelaskan bahwa, ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara, yaitu: 

1. Dzakaun (cerdas/kecerdasan), cerdas yang dimaksud adalah pembawaan (fitroh) yang sudah dibekali oleh Allah SWT, hanya manusia tinggal mengembangkan kecerdasaan tersebut. 

2. Hirsun (sungguh-sungguh), seseorang yang mencari ilmu itu dalam dirinya ada dorongan atau kemauan yang kuat, keinginan, karena dalam mencari ilmu itu ada tahapan-tahapan yang tidak ditemukan dalam kegiatan yang lain. 

3. Istobarun (sabar), seseorang dalam mencari atau menuntut ilmu itu harus sabar. Sabar apabila guru yang mengajarnya terlalu cepat dan kurang dipahami, sabar apabila waktu belajar terlalu lama, sabar apabila banyak tugas PR, resume, dll yang harus dikerjakan. 

4. Bulghatun (biaya), pendidikan itu tetap memerlukan modal (biaya) yang harus kita persiapkan, guna tercapainya pendidikan (mencari ilmu). Contohnya: biaya untuk makan sebelum belajar, agar tidak kelaparan saat belajar, membeli buku, alat transportasi, Dll.

5. Irsadun Ustadzin (bimbingan guru), belajar mencari ilmu itu harus ada guru yang membimbing, suapaya ada yang mebenarkan ketika kita salah. 

6. Thaul Zaman (waktu yang lama), seseorang pencari ilmu itu tentunya ada waktu yang harus dipersiapkan, dikorbankan. Belajar bukan kapan saja kita mau begitu saja, tetapi harus mengikuti petunjuk guru, agar mendapatkan ilmu manfaat dan barokah, serta mempersiapkan perlengkapan dan perangkatnya.

Oleh karena itu dalam tulisan singkat ini, agar memberikan motivasi bagi pelajar pencari ilmu untuk tetap semangat dalam belajar, meskipun metode daring dengan memanfaatkan  berbagai aplikasi yang ada dan semua ada hikmah yang tersembunyi. Serta kita niati belajar untuk mencari Ridha Allah agar menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan sukses.

***

*) Oleh: Abdul Lathif Anshori, M.Pd,I; Guru SMK Negeri 2 Kota Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES