Pendidikan

Mahasiswa UNY Prakarsai Pembuatan Tas 3 in 1 Multifungsi

Kamis, 04 Februari 2021 - 17:46 | 40.04k
Mahasiswa UNY berhasil membuat tas 3 in 1 multifungsi. (FOTO: UNY for TIMES Indonesia)
Mahasiswa UNY berhasil membuat tas 3 in 1 multifungsi. (FOTO: UNY for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tas merupakan salah satu kebutuhan tersier bagi setiap individu dan semua orang pasti membutuhkan tas. Tas yang menarik serta efisien pasti banyak dicari oleh berbagai kalangan.

Berdasarkan survei pasar, jenis tas yang banyak diminati oleh kalangan remaja usia sekolah menengah dan kalangan dewasa seperti mahasiswa maupun para pekerja adalah totebag, sling bag dan backpack. Namun, belum ada yang menginovasikan ketiga tas sekaligus menjadi satu produk.

Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UNY membuat sebuah tas 3 in 1 yang multifungsi. Tas ini dapat dibolak-balik menjadi tiga model tas. Selain itu, produk tas ini juga dapat memberikan edukasi karena memuat kata arkais dan corak batik nusantara.

Mereka adalah Fitri Nurjaya Kusumayanti, Khunafa Khoiriyah dan Desy Yastiningsih yang berasal dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Listyowati dari Prodi Pendidikan Akuntansi.

Menurut Fitri, produk tas ini juga dapat memberikan edukasi karena memuat kata arkais dan batik nusantara. Baginya, arkais didefinisikan sebagai bahasa yang digunakan karena adanya unsur-unsur dari zaman lampau yang tetap bertahan sampai sekarang dan biasanya digunakan dalam karya sastra seperti puisi, hikayat, cerpen, dan cerita rakyat.

"Kata arkais dapat dipertahankan dengan cara sering menggunakannya di dalam proses bertutur, pembelajaran, penelitian, maupun menurunkannya kepada generasi muda melalui nasihat-nasihat ataupun kata-kata yang mengandung hikmah yang memuat kosakata arkais," katanya saat dihubungi TIMES Indonesia, Selasa (04/02/2021).

Sementara, Khunafa menambahkan, generasi muda zaman sekarang kurang mengenal kata arkais karena dianggap kuno, tidak penting dan tidak berprestise dibandingkan dengan bahasa gaul yang mereka gunakan. Begitu juga dengan batik yang mulai jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

“Sebagai upaya penyelamatan dan perlindungan kosakata arkais dan batik nusantara perlu diberi perhatian khusus agar tidak hilang," imbuhnya.

"Agar tetap terjaga kelestariannya, pengetahuan kosakata arkais dan batik nusantara dapat diperoleh melalui sebuah produk tas," tambahnya.

Sedangkan, diakui Listyowati bahwa tas 3 in 1 tersebut berbahan utama kain jeans yang kuat dan elegan. Tas backpack berbahan parasut yang antiair sehingga tidak dapat menyerap air. Bahan yang digunakan adalah kain jeans, kain parasut, kain batik, benang jahit, webbing polyester dan velcro.

"Alat yang dipakai adalah mesin jahit, gunting kain, alat sablon, kapur tulis, meteran jahit, penggaris jahit, pengait tas, buckle tas dan resleting 20 cm," jelasnya.

Lebih lanjutnya, proses pembuatannya pertama kali mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat sampel, kemudian tentukan arkais yang akan dicantumkan pada desain totebag. Ukur dan buat pola desain pada kain denim, kain parasut, dan kain batik.

Menyablon desain kata arkais pada bagian kain yang telah ditentukan dan dijahit. Buatlah saku bagian depan totebag sekaligus memasang resleting pada bagian atas saku totebag. Jahit velcro pada pojok-pojok atas saku tas dan bagian belakang bawah totebag. Rekatkan saku tas ke bagian depan bawah totebag.

Selanjutnya, pasang  webbing polyester dan buckle tas pada sisi depan bagian backpack. Buat tali tas dan pasang pengait pada tas, saku, dan tali lepas-pasang tas.

"Tas 3 in 1 siap dipasarkan setelah dikemas dan dilakukan finishing akhir," paparnya.

Selain itu juga, kata Listyowati, Tas 3 in 1 ini dinamai UBag yang berasal dari kata Usefull dan Bag yang berarti tas yang mempunyai 3 kegunaan, yaitu sebagai tas jinjing, tas punggung dan tas slempang. Tas UBag ini dapat digunakan dalam berbagai kondisi.

Ketika cuaca hujan, pengguna tas ini tidak akan khawatir tas akan kebasahan karena saat tas dibalik menjadi tas punggung, tas tidak akan kebasahan terkena air karena bahan yang dipakai merupakan bahan parasut yang tidak menyerap air.

Ketika tas ini dijadikan tas jinjing, tas ini dapat digunakan berkali-kali sehingga mengurangi pemakaian plastik. Kemudian saat ingin memakai tas yang lebih mini dan simpel, tas UBag bisa digunakan sebagai sling bag.

"Pemberian kata dalam tas ini juga sekaligus sebagai media literasi masyarakat tentang kata arkais, juga penambahan kain motif batik dalam tas ini juga sebagai media pengenalan batik Nusantara," tuturnya.

Dengan demikian, tas karya mahasiswa UNY ini pun akhirnya berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di bidang Kewirausahaan tahun 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES