Kopi TIMES

Trend Bisnis Makanan pada saat Covid-19

Kamis, 04 Februari 2021 - 17:50 | 147.22k
Clarissa Listya Susilo, S.E., M.M.
Clarissa Listya Susilo, S.E., M.M.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Covid-19 merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh sejenis corona virus baru yang disebut dengan SARS-CoV-21. Covid-19 pertama diketahui di negara Cina, lebih tepatnya di kota Wuhan, provinsi Hubei.

Sampai pada saat ini, masih belum ditemukan vaksin untuk penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona ini, sehingga harus dilakukan beberapa langkah langkah untuk meredam penyebaran penyakit Covid-19 ini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan diantaranya pemakaian masker, serta melakukan jaga jarak antar manusia (social distancing).

Covid-19 sendiri, sudah sejak bulan Maret 2020 ditetapkan sebagai pandemi dan krisis kesehatan global oleh WHO. Dimana krisis kesehatan ini mempunyai pengaruh yang sangat signifikan di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi.

Dampak pandemi Covid-19 di sektor ekonomi tidak hanya dirasakan oleh negara Indoensia saja, namun juga dirasakan secara global oleh seluruh dunia. Berdasarkan laporan Global Economic Prospect 2020 oleh World Bank, diprediksi bahwa dunia secara global akan mengalami resesi terparah dalam 8 dekade terakhir. Dalam laporannya, World Bank juga memprediksi adanya penyusutan GDP sebesar 5,2 persen secara global2.

Sedangkan secara ekonomi, dampak yang dirasakan oleh indonesia adalah : Jumlah pekerja yang di PHK dan dirumahkan dengan total 1,5 juta pekerja, impor pada triwulan I tahun 2020 turun sebanyak 3,7 persen , peningkatan inflasi secara terus menerus, pada bulan maret 2020 , dan potensi kehilangan devisa pariwisata dapat mencapai setengah dari tahun lalu3 dan masih banyak lagi dampak lain.

Salah satu industri yang paling terdampak dalam sektor ekonomi adalah industri jasa layanan makanan dan minuman. Berdasarkan data yang didapatkan dari lapoaran mokapos4 sektor Food and beverage merupakan jenis industri yang paling terdampak, disusul oleh industri jasa (servis) dan retail, dari laporan ini juga dapat dilihat bahwa nominal pendapatan harian untuk industri food and beverage mengalami penurunan sebesar 900 ribu rupiah.

Namun seiring berjalannya pandemi Covid-19 ini, terdapat beberapa trend konsumsi oleh konsumen yang harus diperhatikan oleh penyedia bisnis, terutama penyedia bisnis di bidang food and beverage.Trend pertama yang dapat diamati adalah trend pemesanan makanan secara online baik melalui platform seperti gojek dan grab, maupun sistem pre-order makanan melalui platform lain seperti whatsapp dan instagram dalam bentuk online shop. Dari data yang didapatkan melalui mencapai US$ 1,951juta di tahun 2020.

Hal ini membuktikan bahwa trend pemesanan makanan secara online ini mempunyai prospek yang baik kedepannya. Selain itu, kemunculan pandemi Covid-19 ini membuat banyak orang menjadi lebih health concious atau peduli dengan kesehatan. Oleh Karena itu hal ini memunculkan trend bisnis lain yaitu trend bisnis makanan kesehatan dalam bentuk suplemen dan nutrisi herbal.

Sebagai contoh, pada bulan Maret, dimana pandemi Covid-19 ini mulai di kenal banyak orang, supply jahe dan kunyit mulai susah untuk ditemui dipasaran karena dianggap dapat membantu untuk meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh terhadap virus Corona penyebab Covid-19.

Selain itu, Jenis bisnis lain yang masih berhubungan dengan industri food and beverage dan mengalami perkembangan adalah jasa bisnis logistik. Dapat diketahui bahwa jumlah penggunaan jasa logistik di Indonesia selama masa pandemi ini berlangsung, semakin meningkat.

Jenis bisnis logistik yang bisa dilakukan bukan hanya jasa logistik antar kota semacam JNE, ataupun TIKI dan J&T, jasa logistik yang sedang dibutuhkan dan digemari sehubungan dengan meningkatnya transaksi online adalah jasa logistik kurir online.

Demikianlah beberapa trend bisnis yang dapat diperhatikan oleh pelaku bisnis food and beverage untuk bisa meningkatkan pendapatan pada masa pandemi Covid-19 ini.

***

*)Oleh: Clarissa Listya Susilo, S.E., M.M..

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES