Kopi TIMES

Kuliner Nusantara Warisan Kerajaan Raksasa

Kamis, 04 Februari 2021 - 12:33 | 207.78k
Ricky Evan Julian, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ciputra Surabaya.
Ricky Evan Julian, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ciputra Surabaya.

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kerajaan Majapahit merupakan sebuah kerajaan maritim yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Puncak kejayaannya berlangsung pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Saat itu, Majapahit menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah luas di Nusantara.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia (Sukarno dkk, 2014). Walaupun saat ini telah runtuh dan tidak ada lagi, cukup banyak harta warisan peninggalan kerajaan besar ini yang masih dapat kita temui hingga sekarang, salah satunya adalah warisan kulinernya.

Mungkin beberapa dari Anda mengetahui makanan ini tetapi belum menyadari bahwa Wajik, Tumpeng, Wader goreng, Gudeg, dan Jukut Harsyan merupakan makanan populer peninggalan Kerajaan Majapahit. Prof. Ir. Hari Purnomo, M.App.Sc., Ph.D., Guru Besar Teknologi Pangan Universitas Ciputra Surabaya, telah mengulas makanan-makanan tersebut pada Webinar Past or Present: Thy Food, Thy Identity pada Bulan November 2020 yang lalu.

1. Jukut Harsyan

Merupakan sup yang berbahan daging bebek dan batang muda pohon pisang yang memiliki citarasa pedas. Jukut harsyan dibuat dengan berbagai macam rempah yang kaya akan aroma seperti kencur, lengkuas, kunyit, dan kemenyan yang ditambahkan dengan cara ditabur untuk meningkatkan rasa dan aroma makanan ini. Jukut harsyan memang mengandung kolesterol tinggi yang bersumber dari potongan daging bebek yang digunakan.

Namun, kombinasi batang muda pisang dan rempah yang digunakan dapat menurunkan penyerapan kolesterol makanan tersebut oleh tubuh. Saat ini terdapat beberapa resep jukut yang dimodifikasi, misalnya di Pulau Bali makanan ini dibuat dari batang muda pisang dengan daging babi atau ayam. Sedangkan di Nusa Tenggara Barat, makanan ini sebagian besar menggunakan daging ayam (Kandoq kelaq ares). Demikian pula dengan di Tana Toraja, Sulawesi (Pa'piong Bura = sop ayam dengan batang muda pisang).

2. Wader Goreng

Makanan yang merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit ini banyak sekali ditemukan di kabupaten Mojokerto yang dulunya merupakan pusat kerajaan Majapahit. Anda dapat menikmati hidangan lezat ini di kecamatan Trowulan dengan harga yang relatif murah dan tidak menguras kantong pastinya.

Wader goreng / ikan rasbora perak biasa disajikan di atas lempengan tanah liat (cobek) yang di beri alas dengan daun pisang dan diberi taburan cabai merah parut, juga dikonsumsi dengan bawang merah, bawang putih, cabai, tomat dan saus jeruk nipis. Wader goreng ini juga dikonsumsi bersama dengan mentimun segar, kubis dan daun kemangi (lalapan).

Ikan wader sendiri merupakan sejenis ikan tawar dengan nama latin (Rasbora argyrotaenia) yang memiliki kandungan air sebanyak 70,8% , kandungan protein sebesar 19,88%, lemak sebesar 2,58%, karbohidrat sebesar 1,67%, abu sebesar 4,87%, dan terdapat asam amino berupa lisin, leusin, dan prolin.

3. Gudeg

Apakah yang terlintas di pikiran Anda jika mendengar kuliner di Yogjakarta? Pasti langsung terlintas kata ‘Gudeg’ yang merupakan hidangan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda dengan citarasa manis dan gurih. Gudeg diolah dari nangka muda mentah yang direbus selama beberapa jam dengan gula aren dan santan.

Gudeg dibumbui dengan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar, lengkuas, dan pada akhirnya daun jati ditambahkan untuk memberi warna coklat kemerahan pada masakan. Gudeg biasanya disajikan dengan lauk pauk yang beraneka ragam seperti sambal goreng krecek (kulit sapi segar yang digoreng dengan cabai dan kacang tanah), opor ayam (sejenis kari ayam yang disiram santan), telur pindang (telur rebus berbumbu), dan tahu atau tempe bacem (tahu kukus manis atau bungkil kedelai).

Setiap 100 gram Gudeg mengandung kalori terkandung sebesar 127 kkal, karbohidrat sebesar 22,54 gram, lemak total sebesar 4,71 gram, dan hebatnya Gudeg ini tidak memiliki kandungan kolesterol di dalamnya. Seiring berjalannya perkembangan teknologi pengolahan makanan, gudeg dapat ditemukan dalam kemasan besek (kotak bambu), kendil (pot tanah liat), dan kaleng. Gudeg kaleng ini memiliki umur simpan hingga satu tahun.

4. Tumpeng

Siapa sih orang Indonesia yang tidak mengenali makanan yang satu ini? Semua pasti tahu kan makanan unik yang terbuat dari nasi kuning (nasi yang dimasak dengan kunyit dan bumbu), nasi uduk (nasi yang dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu), atau nasi putih yang dicetak dengan bentuk kerucut dengan ujung yang lancip.

Hidangan ini biasa disajikan dengan lauk sayuran dan daging yang berasal dari masakan Jawa Indonesia, pada upacara selamatan yang sangat sering digelar di Pulau Jawa untuk mengucap syukur, seringnya tumpeng ini dibuat dari nasi kuning yang diwarnai dengan ekstrak kunyit dan dibuat dengan wadah anyaman bambu berbentuk kerucut. Dalam satu penyajian tumpeng nasi kuning komplit, kalorinya sebesar 630 kkal. Cukup tinggi bukan?

5. Wajik

Kue ‘basah’ dengan rasa manis dan aroma gula aren yang dipotong berbentuk berlian dan diberi nama “Wajik” ini juga termasuk makanan warisan kerajaan Majapahit. Makanan tradisional ini dibuat dengan ketan yang kukus dan selanjutnya dimasak dengan gula aren, santan, dan daun pandan untuk memberi aroma wangi dan warna hijau yang memikat sebelum dipotong menjadi bentuk berlian.

Ketan yang sudah matang tersebut kemudian diratakan dalam loyang, kemudian setelah suhunya turun menjadi suhu kamar, kue wajik dipotong kecil-kecil dalam bentuk berlian (belah ketupat atau jajaran genjang tepatnya secara geometris). Terdapat kalori sebesar 63 kkal dalam sepotong kue wajik dengan berat 33,3g. Kue wajik ini juga mengandung 4% lemak, 6% protein, dan 90% karbohidrat yang bersumber dari ketan yang merupakan salah satu sumber karbohidrat pangan (Muchtadi M. S., 2019).

Dari kelima makanan diatas, makanan apa yang telah Anda coba sebelumnya? Kita pastinya bangga dong dengan kuliner nusantara yang diwariskan sejak kerajaan Majapahit dan makanan itu masih sangat mudah untuk ditemukan di era modern ini. Berkat perkembangan teknologi pengolahan makanan, kelima contoh makanan warisan kerajaan Majapahit tetap terjaga kelestariannya.

Gudeg yang dikalengkan adalah salah satu contohnya, dengan cara ini gudeg dapat bertahan selama berbulan-bulan bahkan satu tahun lho. Kekreatifan rakyat Indonesia dalam mengolah dan memodifikasi makanan tersebut juga patut diacungi jempol.

Tumpeng yang dulunya hanya berbentuk kerucut polos, sekarang ada yang dibentuk bertingkat bahkan tumpeng kekinian pada era ini ada yang berwarna ungu karena terbuat dari nasi yang diwarnai dengan ubi ungu. Sayangnya beberapa rakyat Indonesia saat ini belum dapat memaksimalkan teknologi pengolahan makanan tersebut.

Bayangkan jika cara pengolahan dan pengemasan makanan ini telah maksimal, kelima contoh makanan ini pasti dapat diekspor ke luar negeri dan semakin populer. 

***

*)Oleh: Ricky Evan Julian, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ciputra Surabaya.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES