Kesehatan

Kisah Sunarmi, Peserta JKN-KIS yang Berjuang Selamatkan Kandungannya

Selasa, 26 Januari 2021 - 22:04 | 50.39k
Sunarmi menggendong bayinya yang dilahirkan melalui operasi caesar. (FOTO: Humas BPJS Kesehatan Jember for TIMES Indonesia)
Sunarmi menggendong bayinya yang dilahirkan melalui operasi caesar. (FOTO: Humas BPJS Kesehatan Jember for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Tepat satu bulan yang lalu, peserta program JKN-KIS, Sunarmi (28) telah melahirkan putra keduanya. Kebahagian terpancar di raut wajah Sunarmi dan suami. Namun di balik senyum bahagianya, Sunarmi harus mengalami proses persalinan buah hati yang cukup memprihatinkan.

Saat usia kandungannya dinyatakan cukup dan mengalami kontraksi, Sunarmi dilarikan ke bidan Puskesmas di Desa Bangsalsari, Kabupaten Jember dengan menempuh jarak sekitar 20 menit dari kediamannya dengan medan jalan setapak menggunakan kendaraan roda dua.

Sesampai di Puskesmas Sunarmi segera diberikan tindakan pertama oleh para medis. Namun dari hasil observasi, dokter menyarankan Sunarmi untuk dirujuk ke rumah sakit di Jember.

“Sampai di rumah sakit, dokter bilang kalau air ketuban keruh dan pembukaan sempurna belum ada tanda. Jadi harus operasi,” ungkap Sunarmi, Selasa (26/1/2021).

Tanpa menunggu lama, dokter dan tim medis segera mempersiapkan proses operasi caesar agar tidak terlambat menyelamatkan sang calon bayi. Selang 2 jam, bayi lahir dengan selamat beserta ibunya dan dilakukan perawatan selama kurang lebih tiga hari.

“Alhamdulillah selamat bayinya. Namun saya dan suami sempat risau. Bagaimana dengan biaya nanti ketika keluar rumah sakit. Suami kan hanya buruh ternak. Ternyata kami tidak dipungut biaya persalinan dan gratis. Karena saya peserta Program JKN-KIS (Jaminna Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) BPJS Kesehatan. Cuma membawa kartu hijau ini,”  ungkap Sunarmi sambil menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya.

Sunarmi dan keluarganya merupakan salah satu peserta Program JKN-KIS dari segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh pemerintah pusat sejak 5 tahun silam.

Biaya persalinan operasi caesar yang berkisar memakan biaya Rp 10 - 20 juta tak lagi menjadi kerisauan bagi Sunarmi dan suami.

Ini kali pertama pengalaman yang dialami oleh Sunarmi melahirkan dengan proses operasi. Memori Sunarmi dibawa kembali saat melahirkan anak pertamanya sepuluh tahun silam.

“Dulu orang desa yang jauh dari bidan atau puskesmas, melahirkan dibantu oleh dukun bayi. Tidak tahu apa itu operasi. Bayar juga apa adanya yang dimiiki. Bisa pakai hewan ternak atau hasil tani seperti beras. Sekarang banyak warga sekitar saya sudah paham BPJS Kesehatan dan merasakan manfaatnya. Tidak perlu pusing memikirkan biaya,” kenangnya.

Merasakan perkembangan pelayanan kesehatan yang begitu pesat dan mudah dijangkau, serta adanya jaminan kesehatan dari Program JKN-KIS ini membuat dirinya sangat bersyukur.

Banyak yang terbantu khususnya kalangan menengah ke bawah sejak adanya program ini. Pesan dan harapan tak lupa Sunarmi sampaikan saat itu.

“Bagi kami, beruntung menjadi bagian dari program JKN-KIS ini. Manfaat yang diberikan sangat memudahkan kami yang kesulitan biaya dan akses berobat. Semoga tetap ada dan semakin banyak orang terbantu dengan program ini,” pesannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES