Pemerintahan

Jabar Akan Perkuat Puskesmas untuk Tangani Covid-19

Selasa, 26 Januari 2021 - 18:58 | 33.83k
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan konferensi video dengan 12 Kepala Daerah di Jabar terkait Program Penguatan Puskesmas di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (26/1/2021). (Foto: Humas Jabar)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat melakukan konferensi video dengan 12 Kepala Daerah di Jabar terkait Program Penguatan Puskesmas di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (26/1/2021). (Foto: Humas Jabar)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggagas program bernama Puspa (Puskesmas Terpadu dan Juara). Program tersebut bertujuan untuk memperkuat peran Puskesmas dalam penanganan Covid-19. 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pada 2021, pihaknya akan memperkuat sekitar 100 Puskesmas yang tersebar di 12 daerah, yakni Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kab. Bekasi, Kota Cimahi, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kab. Karawang, Kab. Bandung, Kota Tasikmalaya, Kab. Sumedang, dan Kab. Bandung Barat.

Ada sejumlah kriteria yang ditetapkan dalam penentuan lokasi. Mulai dari kasus konfirmasi, Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) per kabupaten/kota, sampai kepadatan penduduk.

"Kita akan menambah SDM dari APBD. Kami perkirakan untuk menyelesaikan masalah COVID-19 harus ada tiga SDM baru yang berkompeten di bidang kesehatan," kata Gubernur Jabar saat melakukan Konferensi Video dengan 12 Kepala Daerah di Jabar terkait Program Penguatan Puskesmas di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (26/1/21). 

Nantinya, tiga SDM baru yang berkompeten di bidang kesehatan bersama dua staf Puskesmas setempat akan menjadi tenaga kesehatan berbasis tim untuk memperkuat pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment). 

Menurut gubernur, program tersebut merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memperkuat sistem dan SDM di Puskesmas. 

"Kami meyakini apabila kita fokus, maka kita bisa kurangi beban rumah sakit dan menekan angka Covid-19. Berdampingan juga dengan vaksinasi yang terus diupayakan," ucap Ridwan Kamil.

“Saya berharap komitmen dari seluruh kepala daerah yang hadir di dalam video konferensi ini dan keseriusan dalam bekerja sama. Juga dukungan untuk menekan angka COVID-19 agar turun dratis di 2021,” imbuh Ridwan.

Pendiri Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Saminarsih yang juga Senior Advisor WHO mengatakan, SDM menjadi faktor penting dalam penguatan Puskesmas. Oleh karena itu, kata Diah, perekrutan dan pelatihan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. 

“Tidak mudah memperluas trace dan melakukan pelacakan terstruktur dan efektif. Ini nanti nakes yang telah terpilih dan diterjunkan ke puskesmas akan bergabung dengan relawan yang ada di puskesmas yang direkrut di daerah masing masing,” ungkap Diah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES