Peristiwa Daerah

Sekolah Disegel Ahli Waris, Wali Murid SDN 1 Klatak Mengadu ke DPRD Banyuwangi

Senin, 25 Januari 2021 - 16:45 | 51.70k
Tumpukan batu menutupi gerbang SDN 1 Klatak Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Tumpukan batu menutupi gerbang SDN 1 Klatak Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Belasan perwakilan wali murid SDN 1 Klatak ngadu ke DPRD Banyuwangi perihal penutupan paksa bangunan sekolah yang dilakukan oleh seorang ahli waris. Mereka khawatir, anak-anaknya bakal kehilangan sekolahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah SD di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro Banyuwangi, disegel paksa dengan menimbun bongkahan batu besar di pintu gerbang.

Akibat penutupan paksa ini, sebanyak 473 siswa-siswi SDN 1 Klatak tidak bisa mengikuti normalisasi pembelajaran tatap muka.

"Kami mengadu ke DPRD dengan membawa lebih dari separuh tanda tangan seluruh wali murid. Intinya, kami ingin solusi agar masa depan putra-putri kami ini tidak terancam karena sekolah yang disegel ahli waris ini," kata Ketua Komite SDN 1 Klatak, Dodi Hermawan, Senin (25/1/2021).

Mereka meminta kepada DPRD agar menggelar hearing untuk mencarikan solusi terkait sengketa lahan tersebut.

"Kami berkeluh-kesah kepada dewan, bagaimana caranya agar ketemu solusinya. Agar siswa-siswi bisa sekolah lagi. Karena banyak yang  yang was-was soal masa depan anak-anaknya," katanya.

Para wali murid ini menginginkan kepastian dari unsur pemerintahan terhadap nasib pendidikan anak-anaknya. Sejumlah upaya pun sudah mereka tempuh, termasuk berkomunikasi dengan ahli waris maupun Dinas Pendidikan setempat.

"Komunikasi sudah, tapi persoalan ini yang dibutuhkan harus duduk bersama dari semua pihak. Dari wali murid juga sudah punya rencana sendiri nantinya. Intinya kami butuh solusi bagi anak-anak," katanya.

Atas persoalan sengketa lahan ini, Dinas Pendidikan Banyuwangi sebelumnya telah mewacanakan untuk melakukan merger sekolah atau menyediakan alternatif pemanfaatan gedung pemerintahan sebagai ganti sekolahan. Apabila persoalan tersebut tak kunjung selesai.

"Kalau sekolah dialihkan ya dilihat-lihat dulu dimana lokasinya. Kalau sesuai ya tidak masalah, tapi kalau terlalu jauh dari rumah ya harus kita pertimbangkan kembali, yang jelas kita butuh solusi dulu lah," sambung salah satu wali murid, Indah Susiani.

Sementara itu, Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara mengatakan pihaknya akan segera memanggil seluruh pihak untuk melakukan hearing.

Menurutnya, para wali murid menyampaikan aspirasi terkait SDN 1 Klatak yang ditutup dengan batu. Akibatnya proses pembelajaran terganggu. Ahli waris merasa memenangkan proses pengadilan dan menutup sekolah dengan batu.

"Untuk itu DPRD Banyuwangi mendesak agar Pemkab segera menyelesaikannya. Sesegera mungkin kita akan agendakan hearing dari semua pihak. Kita akan panggil semua," ungkap Made kepada TIMES Indonesia terkait permasalahan SDN 1 Klatak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES