Peristiwa Daerah

Ratusan Nelayan Cirebon Diajak Makan Bersama di Himas Caffee And Eatery

Minggu, 24 Januari 2021 - 18:40 | 66.13k
 Ayahanda Teddy, Chandra Sucipto memakai kemeja batik dan Pemilik Himas Caffe & Eatery, Teddy Dharmadi Chandra memakai kaos Hijam sedang menyapa para nelayan wanita dan anaknya. (Foto: Ayu Lestari/ TIMES Indonesia)
Ayahanda Teddy, Chandra Sucipto memakai kemeja batik dan Pemilik Himas Caffe & Eatery, Teddy Dharmadi Chandra memakai kaos Hijam sedang menyapa para nelayan wanita dan anaknya. (Foto: Ayu Lestari/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Ratusan nelayan di Kota Cirebon diajak makan bersama di Himas Cafe and Eatery. Selama tiga bulan ini hampir seluruh nelayan tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem.

Pemilik Himas Cafe & Eatery, Teddy Dharmadi Chandra mengatakan turut prihatin atas apa yang menimpa nelayan Cirebon, untuk itu Ia mengakan nelayan Cirebon untuk makan bersama.

“Kami sengaja mengundang sahabat-sahabat nelayan, kaum dhuafa dan anak yatim, khususnya yang ada di Pesisir Kota Cirebon untuk makan bersama,” ujar Teddy, Minggu (24/1/2021).

Ratusan Nelayan Cirebon Diajak Makan Bersama di Himas Caffee And Eatery a

Menurutnya, ajakan makan gratis bersama ini sebagai bentuk rasa kepedulian Himas Cafe terhadap sesama, terlebih di masa pandemi. Apalagi dengan naiknya beberapa kebutuhan bahan pokok, membuat masyarakat semakin terpuruk.

“Kami berharap, seluruh dermawan yang mampu, ada baiknya bersama-sama meringankan beban dan peduli kepada masyarakat dan nelayan. Mereka juga saudara kita yang harus diperhatikan kehidupannya,” katanya.

Sementara itu, Ayahanda Teddy, Chandra Sucipto menjelaskan untuk Jumat yang akan datang, rencananya akan mengundang sahabat-sahabat Tionghoa yang kurang mampu, sekaligus merayakan Tahun Baru Imlex untuk makan bersama di Himas Caffee.

“Ya minimal menyenangkan mereka di saat pandemi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu nelayan di Cirebon, Misja Miharja mengaku merasa terbantu atas kepedulian yang diberikan oleh pemilik Himas Cafe & Eatery yang tidak melupakan orang-orang pinggiran. "Sangat terbantu, karena memang kita sangat merasakan betul susahnya tidak melaut selama tiga bulan dan menjadi buruh serabutan untuk mencukupi kebutuhan keluarga," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES