Peristiwa Daerah

Gizi Buruk Menimpa Bocah Arselinus di Sumba Timur

Minggu, 24 Januari 2021 - 13:04 | 50.74k
Bocah penderita gizi buruk Arselinus Ngabi Tubuk (8) tahun di Desa Harai, Kecamatan Mahu, Kabupaten Sumba Timur NTT(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)
Bocah penderita gizi buruk Arselinus Ngabi Tubuk (8) tahun di Desa Harai, Kecamatan Mahu, Kabupaten Sumba Timur NTT(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Beberapa hari terakhir ini, media sempat dihiasi potret menyedihkan seorang bocah Arselinus Ngabi Tubuk (8) yang menderita gizi buruk.

Bocah tersebut tinggal di Desa Harai, Kecamatan Mahu, Kabupaten Sumba Timur NTT.

Koordinator Komunitas Padang Bulan Aldy Wali Minggu (24/1/2021) mengatakan, setelah melakukan penelusuran, pihaknya langsung mendatangi Arselinus bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang diwakili Sekretaris Dinas Kesehatan Sumba Timur Tinus Ndjurumbaha, S.KM, M.A.P bersama dr. Indra serta tiga orang ahli gizi Puskesmas Kecamatan Pahunga Lodu.

Bantuan-Gizi-Buruk.jpg

Aldy mengungkapkan, keprihatinannya terhadap Arselinus dan meminta keluarga segera merujuk ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. Bila perlu ke Denpasar untuk mendapat penanganan medis yang intensif guna menghindari kondisi yang lebih buruk lagi.

“Kitapun sambil menyerahkan sejumlah bantuan berupa makanan dan uang untuk penanganan darurat  penderita,” kata Aldy Wali.

Sekretaris Dinas Kesehatan Tinus Njurumbaha juga akan mendukung pembiayaan dan perawatan Arselinus. Seluruhnya akan ditanggung Pemerintah namun pembiayaan pendampingan keluarga selama dirawat di RSUD menjadi tanggungan keluarga. Namun, melihat kondisi keluarga, bila memungkinkan pihak komunitas Padang Bulan akan ikut membantu keluarga.

Menurut dr. Indra, Arselinus sedang mengalami gizi buruk marasmus kwashiorkor, infeksi saluran pencernaan, anemia dan pneumonia. Oleh karena itu perlu pemeriksaan lengkap di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. Sekaligus untuk mendapatkan surat rujukan dan pasien akan dibawa ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu hari ini Minggu (24/1/2021 yang difasilitasi Puskesmas Mahu.

“Desa Harai tempat pasien ini secara geografis masih sulit dijangkau karena akses infrastruktur masih sulit dari Desa ke Kota bahkan penerangan dan air bersih dan akses informasi sulit yang menyebabkan pemenuhan ekonomi keluarga sangat terbatas,” tuturnya.

Tim pengarah Komunitas Padang Bulan Yohanis Njurumana, S.P, M.A.P menambahkan, dibutuhkan pengangan dan tindakan yang cepat, tepat dan terukur. Tak perlu menunggu dari pihak mana yang akan melakukan pendampingan sesuai kapasitas hingga penderita membaik.

“Mari kita semua diberi kesempatan untuk berbuat baik dan berhak menikmati kebaikan dari penderita gizi buruk ini. Saya mohon semua pihak untuk untk memiliki kepedulian atas penderitaan Arselinus. Dan keluarga tentu kami sadari aksi kemanusiaan hanya bermodal semangat untuk melewati bukit terjal dan sungai untuk melayani seperti yang terjadi pada Arselinus,” ucap Yohanis Njurumana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES