Peristiwa Daerah

Klaster Keluarga Akibat Isolasi Mandiri di Rumah jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19 di Surabaya

Minggu, 24 Januari 2021 - 12:14 | 44.97k
Kasus Covid-19 di Kota Pahlawan tinggi akibat klaster keluarga. (Foto: Ammar Ramzi/Times Indonesia)
Kasus Covid-19 di Kota Pahlawan tinggi akibat klaster keluarga. (Foto: Ammar Ramzi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sampai hari ini, Minggu (24/1/2021) penyebaran Covid-19 di Surabaya masih terbilang tinggi. Irvan Widyanto, Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya mengungkapan bahwa klaster keluarga penyumbang persentase tertinggi kasus corona di Kota Pahlawan sekitar 28 persen.

Dugaan ini diambil dari data pelacakan mulai tanggal 10-17 Januari 2021 dengan sampel kasus sebanyak 150 orang yang terkonfirmasi Covid-19. Dari sampel tersebut, 24,7 persen tertular karena memiliki komorbid dan memeriksakan diri ke rumah sakit.

Kemudian sebanyak 14,7 persen karena telah bepergian dari luar kota. Lalu disusul karena penularan di tempat kerja sejumlah 12,7 persen. Terakhir, akibat kerumunan angkanya 10 persen, pekerja di rumah sakit atau tenaga medis 7,3 persen.

“Nah, dari 150 sampel kasus yang dianalisis itu, sebanyak 68 persen orang terkonfirmasi Covid-19 melaksanakan isolasi mandiri di rumah dan 25 persen melaksanakan isolasi di rumah sakit atau tempat yang disediakan oleh pemerintah dan swasta, serta 7 persen di tempat lainnya,” ungkap Irvan Widyanto.

Surabaya-Corona.jpg

Setelah melihat klaster keluarga yang cukup tinggi akibat warga yang positif Covid-19 banyak menjalani isolasi mandiri di rumah atau apartemen, pihaknya meminta kepada warga yang positif Covid-19 tanpa gejala untuk isolasi mandiri di tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah. Sebab, terbukti ketika isolasi mandiri di rumah atau tempat lainnya, bisa menularkan kepada keluarganya yang lain.

“Jadi, untuk sementara kami minta isolasi mandiri di tempat yang telah disediakan pemerintah, seperti di Hotel Asrama Haji (HAH) dan Rumah Sakit Lapangan Indrapura,” imbaunya.

Per tanggal 22 Januari 2021, total tamu isolasi mandiri di HAH yang dikelola Pemkot Surabaya sebanyak 10.966 orang, dan yang sudah pulang sebanyak 10.662 orang atau 97,2 persen, dan tamu yang masih dirawat di HAH sebanyak 304 orang atau 3,8 persen.

 

“Di HAH kami sediakan tiga gedung, dan masih ada ratusan kamar yang kosong di sana. Jadi, ayo isolasi di HAH aja, jangan di rumahnya atau apartemennya, khawatir tetap menularkan kepada keluarga lainnya," tambahnya.

Irvan menduga tingginya klaster keluarga diakibatkan oleh anak-anak yang main atau nongkrong dengan teman-temannya di luar rumah, lalu pulang ke rumahnya tanpa sadar bahwa sudah menjadi pembawa virus.

"Kemudian ketemu orang tuanya dan keluarga lainnya yang daya tahan tubuhnya tidak sekuat anaknya tersebut, lebih bahaya lagi kalau orang tuanya itu punya komorbid, sehingga akan lebih cepat tertular," paparnya.

Di akhir kesempatan, Irvan Widyanto mengimbau kepada warga Surabaya, terutama anak muda untuk tidak bepergian keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, sebab Covid-19 dapat menyerang keluarga di rumah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES