Peristiwa Nasional

Kapolri Baru, Cendekiawan Muslim Jawa Timur: Kita Harus Presisi dalam Bekerja

Minggu, 24 Januari 2021 - 09:06 | 53.40k
M. Mas'ud Said, cendikiawan muslim Jawa Timur mengapresiasi terpilihnya Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri. (Foto: Dok. Pribadi for Times Indonesia)
M. Mas'ud Said, cendikiawan muslim Jawa Timur mengapresiasi terpilihnya Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri. (Foto: Dok. Pribadi for Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Komjen Listyo Sigit Prabowo akan segera dilantik oleh Presiden Jokowidodo sebagai Kapolri baru setelah mengantongi persetujuan mulus dari DPR RI. Menanggapi hal tersebut, cendekiawan muslim Jawa Timur M. Mas'ud Said, memberi apresiasi atas reformasi internal yang dilakukan Polri guna meningkatkan kepercayaan publik di tengah era digital ini.

Pria yang juga Ketua ISNU Jawa Timur itu menjelaskan, di era sekarang probematika dinamika hukum masyarakat dan krimimal sudah bertransformasi menjadi digital crime (kriminal digital).

Maka Polri menurutnya harus lebih maju, modern tata kelolanya, serta lebih presisi dalam berbagai langkah ke depan sebagaimana judul makalah Komjen Listyo di hadapan DPRI RI 21 Januari 2021 pekan ini.

"Perspektif saya ada di kejelian Presiden untuk memilih siapa yang dianggap terbaik di kader Polri dan bisa memenuhi ekspetasi publik menjadikan institusi Polri menjadi pendukung penegakan hukum yang adil sekaligus pengayom masyarakat. Jadi, Presiden juga telah memilih calon secara presisi," kata M. Mas'ud Said kepada Times Indonesia, Minggu (24/1/2021).

Direktur Pascasarjana Unisma Malang ini juga meyakini bahwa hadirnya Komjen Listyo Sigit Prabowo yang memiliki pengalaman memimpin Bareskrim Polri memberi nilai lebih.

Pasalnya di sinilah salah satu titik penting atau vocal point dalam menciptakan kesadaran hukum, ketertiban masyarakat, sekaligus sebagai salah satu unsur dalam sistem penegakan hukum di tengah masyarakat yang plural ini.

Menurutnya, istilah presisi itu dalam kajian akademik sangat keren karena dalam kata presisi ada unsur detailing atau kejelasan, ada ketelitian, ada ketepatan dalam menentukan peta masalah serta memilih langkah yang paling tepat sasaran.

"Pimpinan kementerian dan lembaga, kepala daerah, dan pejabat pusat serta daerah perlu menjadikan kata atau mantra presisi ini sebagai budaya kerja," ujar M. Mas'ud Said, cendekiawan muslim Jawa Timur yang pernah bekerja di kantor Staf Khusus Presiden ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES