Peristiwa Nasional Vaksin Covid-19

Sudah 132 Ribu Tenaga Kesehatan Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Sabtu, 23 Januari 2021 - 10:34 | 33.22k
Vaksin Covid-19 Sinovac. Vaksin ini adalah vaksin yang didatangkan dari China. Dan sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Juga jaminan keamanan dari BPOM. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)
Vaksin Covid-19 Sinovac. Vaksin ini adalah vaksin yang didatangkan dari China. Dan sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Juga jaminan keamanan dari BPOM. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, sejak dilaksanakan pada 14 Januari hingga 22 Januari 2021 kemarin, lebih dari 132.000 tenaga kesehatan di Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 Sinovac tahap pertama.

"Jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi, sudah mencapai lebih dari 132.000 orang," ujarnya seperti dikutip dari Setkab RI, Sabtu (23/1/2021).

Ia menjelaskan, jumlah tersebut mencapai 22 persen dari target vaksinasi pada tenaga kesehatan tahap I yang dilaksanakan pada Januari, yaitu sebanyak 598.483 orang. Adapun jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksinasi Covid-19 di seluruh Indonesia adalah 1,4 juta orang.

"Sisa sebanyak 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di tanggal 21 Januari kemarin. Jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap I maka kemungkinan mereka berada di kelompok II," terangnya.

Nadia mengungkapkan, terdapat sebanyak 20.154 tenaga kesehatan yang tidak bisa diberikan vaksin atau ditunda karena sejumlah alasan, di antaranya merupakan penyintas Covid-19, memiliki komorbid, atau sedang hamil.

"Proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari kami dapat mencapai target 1,4 juta tenaga kesehatan," katanya.

Kata Nadia, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari para penerima vaksin Covid-19 yang dilaporkan masih bersifat ringan dan tidak serius.

"Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius," jelasnya.

Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risiko karena memiliki risiko efek samping yang rendah. Untuk itu, Nadia mengajak untuk berpartisipasi pada program vaksinasi Covid-19 yang diberikan secara gratis oleh Pemerintah kepada masyarakat ini.

"Kita sudah kehilangan lebih dari 600 (orang) tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi," ujarnya terkait vaksin Covid-19 Sinovac. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES