Peristiwa Daerah

Hendy Siswanto, Anak Kampung yang Dipercaya Jadi Bupati Jember

Sabtu, 23 Januari 2021 - 08:40 | 107.15k
Hendy Siswanto bersama pasangannya, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman saat mendaftar di KPU Jember beberapa waktu lalu. (Foto: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)
Hendy Siswanto bersama pasangannya, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman saat mendaftar di KPU Jember beberapa waktu lalu. (Foto: Muhammad Faizin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pasangan Haji Hendy Siswanto dan KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) resmi ditetapkan sebagai Bupati-Wakil Bupati Jember terpilih oleh KPU Jember pada Jumat (22/1/2021). Mereka selanjutnya akan resmi memimpin Jember setelah dilantik pada pertengahan Februari 2021 mendatang.

Beragam harapan disematkan kepada pasangan ini.

Terlebih, pasca-Pilkada Serentak pada Desember 2020 lalu, beragam kontroversi kerap terjadi di tubuh birokrasi Jember.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Jember tidak memiliki APBD sehingga seluruh pegawai Pemkab Jember belum mendapatkan gaji.

“Kami akan segera lakukan percepatan. Saya yakin orang-orang pemerintahan (pegawai Pemkab) Jember sudah cukup baik sehingga bisa diajak kerja cepat,” tutur Hendy usai penetapan sebagai bupati terpilih.

Meski saat ini dikenal sebagai salah satu pengusaha terkemuka di Jember, sosok Hendy bisa dibilang sebagai perpaduan dari latar belakang birokrat dan pengusaha. Karirnya juga merangkak dari bawah.

Di kampung Ledok –salah satu kampung yang ada di sekitar pusat perdagangan Pasar Tanjung Jember –, Hendy tumbuh besar.

Berasal dari keluarga sederhana, Hendy mengaku terbiasa bekerja keras sedari kecil.

“Saya dulu ikut jualan tape di pasar, membantu orangtua,” tutur pria kelahiran 6 Mei 1962 itu mengenang.

Keterampilan teknis sebagai seorang insinyur mulai diasahnya dengan menempuh pendidikan sekolah menengahnya di STM Negeri Jember, sekolah kejuruan bidang teknik yang kini sudah berubah nama menjadi SMK Negeri 2 Jember.

Sembari bekerja, Hendy kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik, Universitas Moch Sroedji Jember.

“Saya memulai karir di bidang perencanaan konstruksi pada tahun 1982. Saat itu saya mulai terlibat dalam pekerjaan proyek seperti pembangunan jalan, jembatan serta beberapa proyek pembangunan nasional,” lanjut suami dari Hj Kasih Fajarini itu.

Setelah satu dasawarsa bekerja di swasta, tahun 1993 Hendy memulai karir baru sebagai birokrat.

Ia meniti karir dari bawah di Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di ibukota.

Lebih dari 25 tahun, Hendy mengabdi sebagai abdi negara, berbagai kepercayaan pernah ia emban.

Tahun 1995, Hendy dipercaya sebagai pimpinan proyek (Pimpro) untuk pembangunan Lintas Utara Jawa.

Ia juga menjadi Pimpro beberapa pembangunan prasarana kereta api di beberapa tempat.

Hingga akhir di tahun 2016, Hendy memutuskan untuk mengajukan pensiun dini dan pulang kampung ke Jember.

Sejak tahun 2016 pula, Hendy memulai karir sebagai pebisnis.

Beragam lini bisnis ia geluti di bawah bendera Sevendream Group.

Yakni mulai dari pusat perbelanjaan, hotel, hingga air minum.

Selain berbisnis, Hendy juga aktif dalam dunia sosial.

Tanpa diketahui banyak orang sebelumnya, Hendy merupakan sosok yang banyak terlibat dalam donasi masjid.

Hendy Siswanto merupakan sosok di balik layar dari renovasi Masjid Roudlotul Muchlisin, salah satu masjid paling ikonik yang ada di pusat kota Jember, tepatnya di kawasan Jalan Gajah Mada. “Saya mencalonkan diri sebagai bupati karena ingin membangun kampung halaman yang saya cintai. Dengan dukungan dan doa dari semua pihak, saya dan Gus Firjaun optimistis bisa membangun Jember menjadi lebih baik,” pungkas bapak empat anak ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES