Pendidikan

Mahasiswa Kedokteran Unusa Bongkar Sisi Lain Prancis di Buku It's Not Just Eiffel

Jumat, 22 Januari 2021 - 23:12 | 39.79k
Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar menunjukkan karyanya It's Not Just Eiffel, Jumat (22/1/2021). (Dok. Humas Unusa)
Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar menunjukkan karyanya It's Not Just Eiffel, Jumat (22/1/2021). (Dok. Humas Unusa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Mahasiswa dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuat buku It's Not Just Eiffel yang mengupas tentang kehidupan di Prancis yang tidak hanya mengenai wisata menara Eiffel.

Mahasiswa kedokteran ini bernama Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar membuat buku ini setelah mengikuti kompetisi akademik mahasiswa yang membuat dirinya mengetahui kehidupan di Prancis.

Qoimam menjelaskan dalam buku tersebut menceritakan kehidupan di Prancis yang lebih cenderung modern. Prancis merupakan negara multikultural, khususnya di ibu kota Paris yang merupakan salah satu kiblat fashion dunia.

"Dimana dalam buku itu menceritakan kehidupan di Prancis mulai dari toleransi beragama di tempat tersebut sangat besar," jelas Qoimam, Jumat (22/1/2021).

Qoimam menceritakan jika di Paris, agama minoritas muslim di sana sangat dihargai. Dimana banyak tempat makan yang menyajikan makanan halal bagi masyarakat muslim tersebut.

"Negara ini cukup menghargai waktu ibadah shalat yang akan dilakukan masyarakat muslim," jelasnya.

Prancis adalah salah satu negara di Eropa barat yang memiliki jumlah warga muslim terbesar sehingga memiliki multirasial dan multikultural yang sangat dihargai. "Dimana kehidupan muslim di sana sangat menghargai agama manapun," beber pria yang lahir pada 25 Desember 1996.

Qoimam menjelaskan dalam buku yang ditulis itu tidak hanya membahas tentang nilai toleransi namun juga tentang kemajuan sains dan teknologi, hingga kekayaan histori serta budaya yang melegenda.

"Dalam buku itu menceritakan perjalanan saya selama berada di Prancis," ungkap pria berusia 24 tahun ini.

Pengerjaan buku tersebut diselesaikan dalam setahun. Hal ini dilakukan sambil dirinya menjalani koass di rumah sakit (RS). "Karena pandemi Covid-19 ini dialihkan ke online sehingga tiap hari berada di rumah jadi saya manfaatkan buat menulis perjalanan saya ini," jelas Qoimam.

Pria yang saat ini semester 3 program profesi dokter menjelaskan jika sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) dirinya senang untuk menulis. Karena itu, kesempatan ke Prancis membuatnya terpacu membuat buku ini.

"Melalui buku ini saya bisa menyalurkan ilmu yang saya dapatkan kepada pembaca muda dengan pembawaan buku lebih ringan untuk dibaca oleh anak muda," beber Qoimam.

Qoimam menjelaskan jika masyarakat ingin membeli buku It's Not Just Eiffel bisa dibeli melalui aplikasi Shoppe. "Ketik saja judul bukunya it’s not just Eiffel," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES