Ekonomi

Daging Sapi Langka, Masyarakat di Cirebon Diminta Beralih ke Daging Domba

Jumat, 22 Januari 2021 - 22:16 | 42.61k
Ilustrasi ternak sapi (Foto:Indepensi)
Ilustrasi ternak sapi (Foto:Indepensi)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat meminta masyarakat untuk mengonsumsi daging domba. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan populasi agar sapi dan domba bisa seimbang.

Kepala bidang kesehatan hewan (Kabid) Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan upaya untuk meminimalisir kelangkaan daging sapi. Ia meminta kepada masyarakat untuk beralih ke daging domba karena potensi domba yang begitu banyak.

"Kita meminta masyarakat untuk mengonsumsi daging ayam atau domba atau bisa juga yang lainnya. Hanya saja masyarakat masih ragu untuk mengonsumsi daging domba karena takut darah tinggi padahal kandungannya sama saja," katanya, Jumat (22/1/2021).

Menurutnya, jika masyarakat berminat untuk mengkonsumsi daging domba dan ayam mungkin tidak akan ada kelangkaan daging sapi dan populasi akan seimbang.

Beberapa tahun kebelakang memang pemotongan daging sapi bx hampir 100 persen di rumah potong hewan (RPH) Battembat.

"Battembat ini menjadi tempat pemotongan se wilayah Cirebon terbesar dengan kapasitas pemotongan terbanyak," ujarnya.

Namun, beberapa waktu ini pemotongan sapi bx menurun sampai 60 persen. Dan mulai banyak pemotongan sapi lokal lagi. Menurut informasi untuk saat ini yang lebih mahal daging sapi impor karena populasi yang berkurang. Ini membuat harga daging impor menjadi naik dan cenderung langka.

"Disaat daging impor langka, sapi lokal di Indonesia juga kan populasinya tidak banyak, tidak sebanding dengan kebutuhannya. Di Kabupaten Cirebon saja kebutuhannya mencapai 16.000-19.000 ekor per tahunnya dan yang kita miliki hanya 4.700 ekor sapi,"katanya.

Jelas ini tidak sebanding, lanjutnya, karena hampir semua di datangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kemarin ada sapi bx ini cukup membantu, namun saat ini pemotongan sapi lokal semakin bertambah karena harga juga lebih murah," terangnya.

Akan tetapi, karena populasi sapi lokal terbatas, ini juga akan menyulitkan untuk mencari sapi lokal. "Sebetulnya kebutuhan daging sapi juga kita ada daging beku di Kabupaten Cirebon yang cukup banyak. Distributor-distributor daging beku di kabupaten itu hampir tersentral di daerah panembahan yang memiliki kapasitas besar," terangnya.

Ia menyampaikan untuk saat ini pemotongan sapi di Kabupaten Cirebon berkurang di beberapa hari ini. Yang biasanya memotong 25 - 30 ekor, untuk sekarang hanya 19 ekor saja.

"Ini mungkin karena stok yang terbatas juga karena daya beli masyarakat yang berkurang. Kalau untuk harga di pasar itu sebetulnya tidak ada perubahan yang signifikan, walaupun daging impor kemarin lebih murah dari daging lokal tapi kalau sudah di pasar itu sebetulnya hampir sama,"ujarnya.

Ia menambahkan untuk harga memang tidak begitu ada lonjakan. Tetapi memang untuk stok berkurang dan akan dilarikan ke daging beku.

"Kita belum bisa prediksikan sampai kapan harga dan kelangkaan daging impor ini berakhir. Selama stok daging disana semakin berkurang, dan harga yang mahal otomatis masyarakat akan lari ke daging lokal, sementara daging lokal kita juga terbatas," ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES