Peristiwa Daerah

Periode 6 Hari Gunung Merapi Keluarkan 282 Lava Pijar dan 19 Kali Awan Panas

Jumat, 22 Januari 2021 - 18:55 | 36.60k
Gunung Merapi ketika mengeluarkan lava pijar dan awan panas. (FOTO: BPPTKG for TIMES Indonesia)
Gunung Merapi ketika mengeluarkan lava pijar dan awan panas. (FOTO: BPPTKG for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Aktivitas Gunung Merapi pada fase erupsi ini belum juga menurun meski sejumlah indikator erupsi seperti seismisitas dan deformasi mengalami penurunan.

“Dalam satu minggu ini, 15-21 Januari 2021, guguran lava pijar teramati sebanyak 282 kali dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Kali Boyong,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Jumat (22/1/2021).

gunung merapi b

Selain itu, dalam sepekan ini awan panas guguran Merapi juga sudah terjadi sebanyak 19 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 209 detik.

Hanik menuturkan, yang patut dicermati dari perkembangan Merapi yang masih berstatus Siaga ini tak lain pertumbuhan kubah lava baru yang belum berhenti.

Sebab dari hasil analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 21 Januari terhadap tanggal 14 Januari 2021, kian menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak.

Ini karena aktivitas guguran dan perkembangan kubah lava baru.

“Per tanggal 21 Januari volume kubah lava terukur sebesar 104.000 m3 dengan laju pertumbuhan rata-rata 8.600 m3/hari,” kata Hanik sambil memperlihatkan analisis morfologi puncak dan kubah lava melalui foto dari stasiun Tunggularum.

Selanjutnya, Hanik menunjukkan bahwa dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 19 kali awan panas guguran (AP), 27 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 176 kali gempa Fase Banyak (MP), 836 kali gempa Guguran (RF), 30 kali gempa Hembusan (DG) dan 8 kali gempa Tektonik (TT).

“Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu,” ujarnya.

Sedangkan soal deformasi Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 0,8 cm/hari.

“Laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan,” ujarnya.

BPPTKG mencatat meski sepekan ini intensitas hujan yang terpantau sempat mencapai 33 mm/jam selama 75 menit di Pos Kaliurang namun tidak terdeteksi terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas Gunung Merapi pada sektor selatan – barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. “Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES