Indonesia Positif

Tingkatkan Pemasukan, LLDIKTI Dorong PTS Buat Terobosan

Kamis, 21 Januari 2021 - 19:17 | 55.40k
Prof. Dr. Ir. Soeprapto DEA, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur. (Foto: Tangkapan layar Zoom Meeting)
Prof. Dr. Ir. Soeprapto DEA, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur. (Foto: Tangkapan layar Zoom Meeting)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Universitas Muhammadiyah Jember (UM Jember) mengadakan Workshop Online Tata Kelola Keuangan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDIKTI Wilayah 7 Jawa Timur melalui Zoom Meeting, Rabu (20/1/2021) kemarin.

Bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, acara tersebut dihadiri oleh 3 pembicara yakni Dr. Naela Tubastuvi MSi, Drs. Akhmad Suharto, MP, dan Dr. Suryo Pratolo SE, MSi. 

Dalam sambutannya, Rektor UM Jember Dr. Hanafi M.Pd berujar bahwa masalah tata kelola keuangan menjadi tulang punggung sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS). 

“Karena keuangan mempengaruhi semuanya," kata Hanafi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Prof. Dr. Ir. Soeprapto, DEA, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 7 Jawa Timur.

Dia mengungkapkan bahwa PTS harus mempunyai banyak terobosan.

“Pemasukan jangan hanya dari SPP mahasiswa. Sebuah perguruan tinggi harus mampu mengembangkan bisnis yang bisa menjadi pemasukan bagi perguruan tinggi tersebut. Sedangkan dalam proses tata Kelola, penggunaan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi dan Keuangan (SIMAKU) oleh UM Jember bisa membantu mempermudah pengelolaan keuangan," terangnya.

Dalam penjelasannya, Wakil Rektor II UM Jember Drs. Akhmad Suharto menjelaskan bahwa UM Jember telah menggunakan program SIMAKU sejak tahun 2012 dan terus melakukan pengembangan hingga saat ini. 

Melalui proses pengembangan, alur proses tata kelola administrasi keuangan sudah terimplementasi dengan baik dan dinamis menyesuaikan kebijakan strategis yang diambil universitas dalam kerangka Mata Anggaran Kegiatan dan Rekening Akuntasi (CoA). 

“SIMAKU juga terintegrasi dengan manajemen sistem informasi lain yang ada di UM Jember," jelasnya.

Melalui SIMAKU, unit kerja yang sebelumnya telah  menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) berdasarkan pagu anggaran dan kebijakan payung dari rektor bisa melakukan pengajuan anggaran kepada bendahara unit. 

Suharto menjelaskan, pengajuan dilakukan oleh pimpinan unit dengan memilih daftar mata anggaran dan bendahara unit akan membantu secara administrasi melengkapi berkas lampiran sesuai kebutuhan yang diajukan. 

Selanjutnya, pengajuan yang telah terverifikasi akan diotorisasi oleh Kepala Biro Administrasi Keuangan sebagai rekapitulasi pengajuan dari beberapa unit kerja. 

“Sebelum pencairan perlu mendapatkan persetujuan Wakil Rektor II. Dalam proses realisasi, bendahara unit kerja menggunakan CMS-BSM untuk melakukan transfer realisasi pembayaran nontunai sesuai dengan kebutuhan kegiatan. Dengan adanya SIMAKU, diharapkan tata kelola bisa lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," bebernya.

Sebagai PTS, UM Jember juga mengembangkan beberapa unit usaha di antaranya UMJ Trans yang bergerak di bidang transportasi, UM Engineering, Klinik Suherman yang bergerak di bidang kesehatan. Serta akan membuka SPBU yang terletak di Kabupaten Situbondo serta peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Jember pada Februari 2021 mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES