Kuliner

Andalkan Pemasaran Lewat Medsos, Dua Mahasiswa Unej Rintis Bisnis Kuliner Tradisional

Kamis, 21 Januari 2021 - 10:02 | 96.81k
Rizal dan Chindy, dua mahasiswa yang merintis bisnis kuliner Wingka-wingko. (Foto: Rizal Kurniawan/TIMES Indonesia)
Rizal dan Chindy, dua mahasiswa yang merintis bisnis kuliner Wingka-wingko. (Foto: Rizal Kurniawan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Berbagai jenis usaha makanan dan minuman menjadi bisnis yang cukup digemari anak muda milenial hari ini. Selain mudah dan minim modal, bisnis kuliner memang menjadi bisnis yang paling menjanjikan di antara bisnis yang lain.

Begitu juga dengan Rizal Kurniawan dan Chindy Nabilla Putri. Keduanya adalah mahasiswa semester 5 Sastra Indonesia, Universitas Jember yang mendirikan bisnis Wingka-wingko, jajanan tradisional yang dikemas secara modern.

Wingka wingko 2

"Ide Wingka-wingko ini sebenarnya sudah ada sejak saya semester 3, namun baru dieksekusi di akhir semester 5. Memang, dari awal saya ingin sekali mendirikan usaha yang berangkat dari makanan tradisional, lalu dikemas secara kekinian dan praktis, lahirlah bisnis ini," tutur Rizal, mahasiswa asal Lamongan, Kamis (21/1/2021).

Rizal juga menambahkan bahwa Wingka-wingko pernah dibawa di acara PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), dengan nama KONDANGAN (Wingko Ndangan), namun tidak lolos dalam fase seleksi.

"Berhubung di PKM tidak tembus, akhirnya saya mengajak pacar saya untuk menindaklanjuti usaha Wingka-wingko dengan modal urunan. Insyaallah, jika rata-rata intensitas penjualan sama seperti hari-hari sebelumnya, sampai 30-70 wingko setiap hari, satu bulan ke depan kami akan membuka outlet kecil-kecilan. Kami juga sedang mencari tempat-tempat strategis untuk dibidik tambahnya," tambahnya.

Sementara itu, Chindy Nabilla Putri mengatakan bahwa kunci dalam menjajakan bisnis Wingka-wingko adalah media sosial.

"Instagram dan WhatsApp menjadi salah satu platform paling memberi efek dalam bisinis kami. Awal-awal, kami memberi varian coklat dan original saja, dengan harga Rp 3 ribu per wingko. Berhubung banyak sekali peminat dan request dari teman-teman dan beberapa relasi, akhirnya kami menambah varian keju, setelah itu kami semakin memperketat harga, yang awalnya Rp 5 ribu dapat dua kami tiadakan, diganti Rp 10 ribu dapat 4 dan berlaku kelipatan," ungkap mahasiswa asal Probolinggo tersebut.

Chindy juga menambahkan, bahwa produk Wingka-wingko sangat meminimalisir penggunaan plastik.

"Produk kami memakai kertas dalam kemasannya, kami hanya memakai plastik saat mengirim ke luar kota, dengan tujuan mengurangi minyak dalam kemasan" terangnya.

Dalam keterangan ketika wawancara dengan keduanya, owner Wingka-wingko, Rizal dan Chindy, dalam dua minggu bisnis kuliner itu dijalankan, mereka telah mengirim produknya ke beberapa kota, dari daerah Tapal Kuda, Kediri sampai Lamongan, kota asal wingko. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES