Peristiwa Daerah

Hamid Nabhan Luncurkan Buku Puisi Spiritual dan Quotes Dua Bahasa 

Rabu, 20 Januari 2021 - 10:40 | 54.22k
Hamid Nabhan menunjukkan dua karya terbaru, Puisi Spiritual Hamid Nabhan (Spiritual Poems of Hamid Nabhan) dan My Quotes on Art, Love, and Life, Rabu (20/1/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Hamid Nabhan menunjukkan dua karya terbaru, Puisi Spiritual Hamid Nabhan (Spiritual Poems of Hamid Nabhan) dan My Quotes on Art, Love, and Life, Rabu (20/1/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAHamid Nabhan kembali menelurkan buku puisi dan kumpulan quotes. Pelukis asal Surabaya tersebut pertama kali menulis karyanya dalam dua bahasa, Indonesia-Inggris. Puisi Spiritual Hamid Nabhan (Spiritual Poems of Hamid Nabhan) dan My Quotes on Art, Love, and Life. 

Dalam Puisi Spiritual, Hamid Nabhan menampilkan 18 karya puisi pendek. Total terdapat 9 puisi cinta dan 9 puisi yang ia tulis saat perjalanan di Yerusalem pada tahun 2019 silam.

Yerusalem, juga dikenal dengan Al-Quds merupakan salah satu kota tertua di dunia, terletak di sebuah dataran tinggi di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati. Kota ini dianggap suci dalam tiga agama Abrahamik utama—Yudaisme, Kekristenan, dan Islam. 

Puisinya antara lain berjudul Dome of Rock, Jerusalem 1, Jerusalem 2, dan Wanita yang Menemaniku (A Woman Who Accompanies Me). 

Hamid mengatakan, saat itu ia melihat seorang wanita tua Palestina yang selalu shalat subuh di Masjid Al Aqsa. Hamid merangkum perjalanan wanita tua itu dalam pikirannya. 

Wanita tua

Entah siapa namanya

Selalu berjalan sendiri

Seperti bulan di malam sunyi

Menemaniku berjalan pulang

Menenteng tas berisi beban masa lalu

"Setiap pulang, selalu bertemu dan pulang bersama karena jalan ke hotel melewati rumah wanita itu dan dia selalu bercerita tentang anaknya, juga penderitaannya, wanita itu berkulit putih bermata hijau dari raut wajahnya masih tersisa kecantikannya," terang Hamid Nabhan, Rabu (20/1/2021). 

Delapan puisi yang lain, juga ia tulis saat perjalanan ziarah ke 'tanah suci'. Termasuk membawa pembacanya menembus peradaban jejak sejarah Islam melalui puisi Tujuh Pengembara (Seven Wanderers). Kisah Ashabul Kahfi yang bersembunyi dalam sebuah goa di Yordania. 

"Saya menuliskannya sewaktu menunggu pesawat di Bandara Queen Aliya di Amman Jordania," ungkap Hamid. 

Serangkaian puisi perjalanan tersebut semakin melengkapi kumpulan puisi yang tercecer selama beberapa tahun. Antara lain puisi tentang cinta dan kehidupan. Song of My Soul, Garis Hati (Heart Lines) kepada Ipe Ma'aroef, serta Dewa dan Dewi (Gods and Goddesses). 

"Waktu bulan September 2019 saya menulis puisi tersebut dan saya kumpulkan dengan puisi yang lain saya jadikan satu buku,  sedang buku-buku puisi sebelumnya membahas tentang alam," katanya. 

Begitu pula dalam buku My Quotes on Art, Love, and Life. Hamid Nabhan mempersembahkan 40 quotes. Sebelumnya, quotes ini pernah diterbitkan pada tahun 2018 lalu. Namun saat itu berjumlah 37 kata-kata mutiara saja. Kini, Nabhan menerbitkan buku  serupa. 

Hamid Nabhan mengaku, proses membuat quotes saat itu tidak sampai memakan waktu satu tahun. Berbeda dengan puisi yang ia kumpulkan selama beberapa tahun. Ia menyimpan karyanya dalam sebuah buku catatan setiap kali ide itu muncul secara tiba-tiba. 

"Kalau puisi itu saya kumpulkan dari puisi-puisi saya yang tercecer beberapa tahun, kalau quote biasanya saya tulis di buku setiap saya mempunyai ide untuk membuat quote saya rasa itu tidak sampai satu tahun,  dan saat ini juga ada catatan quote-quote saya yang saya buat jumlahnya udah lumayan,  semoga tahun ini bisa saya terbitkan menjadi buku kumpulan quote," harap Hamid Nabhan(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES