Jelang Satu Tahun, Covid-19 di Indonesia Renggut 24 Ribu Lebih Nyawa

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jelang satu tahun sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia, kenaikan pasien positif masih cukup tinggi. Per bulan Maret hingga Desember 2020 kasus Covid-19 telah terkonfirmasi mencapai angka 692.681 orang, dimana sebanyak 24.414 jiwa meninggal dunia, dan 562.736 berhasil sembuh.

Kasus pertama Covid-19 di Indonesia pertama kali diumumkan oleh Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020. Pada bulan ini tercatat 1413 kasus terkonfirmasi, 122 meninggal, dan 75 sembuh. Baru kemudian, Presiden mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kesehatan diri, mencuci tangan, meminimalisir interaksi dengan orang lain dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari infeksi virus asal Wuhan ini.

Jokowi berikutnya menetapkan status darurat kesehatan masyarakat lewat Keputusan Presdien (Keppres) dan menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pada bulan April, Presiden Jokowi meminta agar jajarannya dapat mengendalikan pandemi Covid-19 dan harus mampu selesai ditangani pada bulan Mei 2020. Dalam bulan ini telah tercatat 8590 kasus terkonfirmssi, 656 meninggal, dan 1441 sembuh.

Lewat Keppres Nomor 12 tahun 2020, Jokowi menetapkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia sebagai bencana non-alam. Berikutnya ia menerbitkan Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diketuai oleh Kepala BNPB, Doni Monardo

Pada bulan Mei, nyatanya kasus makin meningkat. Pada bulan ini tercatat 16.355 kasus terkonfirmasi, 821 meninggal, dan 5.786 sembuh. Rata-rata penambahan kasus pada bulan Mei berada di angka 400-600 per hari. Presiden Jokowi melarang mudik dalam hari raya lebaran.

Bulan Juni, kasus Covid-19 kian meningkat dan menginjak angka 1000 kasus per hari. Pada bulan ini tercatat 29.913 kasus terkonfirmasi, 1.263 meninggal, dan 17.498 sembuh. PSSB transisi diterapkan di DKI Jakarta dalam Kepgub Nomor 563 Tahun 2020 tentang PSBB transisi karena kasus semakin melonjak.

Pada bulan Juli tercatat 51.991 kasus terkonfirmasi, 2.255 meninggal, dan 41.101 sembuh. Dalam bulan ini Kementan memperkenalkan kalung antivirus Corona yang diklaim oleh Menteri Syahrul Yasin Limpo bisa membunuh 42% virus corona dalam 15 menit dan membunuh 80% virus Corona dalam waktu 30 menit.

Dalam bulan ini Menteri Terawan juga menghapus istilah ODP dan PDP. Sleain itu, Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 ganti nama menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Satgas Covid-19 berada dibawah Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang termuat dalam Perpres Nomor 82 Tahun 2020.

Pada bulan Agustus tercatat 66.420 kasus terkonfirmasi, 2.286 meninggal, dan 60.052 sembuh. Pada bulan ini uji vaksin Sinovac secara perdana dilakukan di Bandung dengan 1.620 relawan lancar dalam waktu enam bulan. Bio farma akan memproduksi vaksin ini pada 2021. Pada momen jelang 6 bulan kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 100 dokter telah gugur.

Pada bulan September tercatat 61.723 kasus terkonfirmasi, 1.919 meninggal, dan 44.815 sembuh. Terdapat 488 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak penularan atau lebih dari 90 persen dari seluruh wilayah di Indonesia. Selain itu, tingginya kasus di DKI Jakarta disebabkan penularan yang terjadi pada masa libur panjang,

Pada bulan Oktober tercatat 123.115 kasus terkonfirmasi, 6.800 meninggal, dan 119.117 sembuh. Lalu pada bulan November tercatat 128.786 kasus terkonfirmasi, 3.099 meninggal, dan 112.272 sembuh.

Pada akhir tahun, bulan Desember tercatat 204.375 kasus terkonfirmasi, 5.193 meninggal, dan 160.579 sembuh. Dalam bulan ini sekaligus dilantiknya pengganti Menteri Terawan Agus Putranto oleh Menteri Budi Gunadi Sadikin.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kasus konfirmasi Covid-19 terbesar berada pada bulan Desember, grafik terus merangkak naik. Sementara hingga saat ini per 18 Januari 2021, dilansir dari Covid19.go.id kasus corona di Indonesia telah mencapai 917.015 kasus positif, 26.282 kasus meninggal, dan 745.935 kasus berhasil sembuh.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement