Kopi TIMES

Gotong Royong Milenial, Kearifan Lokal Menyokong Penanganan Covid-19

Senin, 18 Januari 2021 - 22:41 | 86.06k
Ainun Mardziyah, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.
Ainun Mardziyah, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pada penghujung tahun 2019 dunia dihebohkan dengan adanya wabah virus Covid-19  atau lebih dikenal dengan virus corona yang berasal dari Wuhan, China. Akibat dari virus ini banyak menimbulkan korban jiwa hingga ribuan orang penduduk China dan beberapa negara lainnya yang ikut terjangkit.

Peran negara begitu penting dalam penanganan pandemi Covid-19 yang sudah terjadi dibanyak negara lain.  Pada dasarnya, pandemi Covid-19 merupakan pandemi global dan ketidaksiapan tentu dialami oleh semua negara, hanya saja tingkat responsivitas dan ketepatan pengambilan kebijakan setiap negara kembali lagi kepada aktor di masing-masing negara yang seharusnya berbasis karakteristik negara tersebut. 

Dalam penanganan Covid-19 pemerintah Indonesia tidak memilih opsi lockdown sebagai langkah strategis namun dengan alternatif partial isolated guna menekan angka penyebaran Covid-19. Artinya, pemerintah daerah tidak memiliki kebijakan melakukan lockdown namun dianjurkan melakukan partial isolated yang pada kenyataannya bersifat semi lockdown. Dengan demikian, secara formal Pemerintah Pusat tidak menyatakan adanya kebijakan lockdown akan tetapi kebijakan partial isolated diserahkan kepada masing-masing daerah dan gubernur.

Adanya kebijakan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dituangkan pada Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 2020 menyebabkan berlakunya work from home (WFH) bagi pegawai-pegawai yang bergerak dalam pelayanan publik. Hal ini memunculkan persoalan berupa beberapa bidang pelayanan tidak dapat melayani masyarakat secara langsung serta banyaknya instansi penyelenggara layanan publik yang membatasi layanan, menginisiasi layanan online bahkan sampai meniadakan pelayanan sementara, menjadi satu fenomena yang harus dilakukan.  

Namun disisi lain, Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang erat kaitannya dengan kemajuan teknologi yang pesat sehingga gerakan massa dan media sangat potensial untuk melakukan kritik kepada pemerintah tanpa terbatas ruang dan waktu. Pada dasarnya, kondisi ini sebenarnya potensial untuk dioptimalkan dalam proses pengambilan keputusan sesuai dengan paradigma agile governance. Konsep agile governance merupakan paradigma sistem pengambilan keputusan yang menerapkan sistem manajemen swasta ke dalam organisasi publik yang responsif, adaptif, dan menyesuaikan diri dengan peluang industri 4.0 (Kumorotomo: 2019). Sehingga untuk mengatasi pelayanan publik ditengah pandemi Covid-19 berbasis agile governance dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1.  Gotong royong millenial berbasis Internet of Things

Kecanggihan teknologi serta media sosial dapat melihat karakteristik masyarakat Indonesia yang lekat akan nilai – nilai gotong royong millenial. Konsep ini sebagai usaha menyokong pemerintah secara ekonomi dengan melakukan donasi secara online atau dapat dimaknai sebagai subsidi silang secara sukarela dipelopori oleh para influencer dengan memanfaatkan Internet of things sehingga dapat menjangkau lebih luas para donatur dan dapat dengan cepat menentukan arah distribusi hasil donasi.

2. Meningkatkan kemitraan dengan organisasi internasional dan negara terdampak Covid-19 dengan mengoptimalkan Internet of Thing (IoT) 

Ketika dalam keadaan terdesak sekalipun, pemerintah Indonesia dapat melakukan analisis pengalaman kasus Covid-19 di negara terdampak sebelumnya untuk melakukan forecasting dengan cepat sehingga dapat menjalin kemitraan baik secara ekonomi, kesehatan, maupun sosial melalui organisasi internasional tanpa terbatas ruang dan waktu. Hal ini juga untuk meningkatkan transparansi internasional terkait kondisi perkembangan virus corona sehingga terjalin kerjasama internasional baik secara data, perkembangan keilmuan, dan informasi..

3. Pelayanan publik yang lebih strategis dan adaptif

Ketika terjadi pandemi Covid-19, tidak serta merta perekonomian, pendidikan, dan layanan publik lainnya menjadi lumpuh. Akan tetapi, masyarakat dapat tetap mengakses melalui online sehingga aktivitas primer tetap berjalan yang didukung dengan perilaku akses internet yang tinggi di Indonesia. Hal ini sekaligus dapat disesuaikan dengan kemungkinan melakukan lockdown karena kebutuhan primer masyarakat dapat terpenuhi dengan mengandalkan IoT (Internet of Thing). 

4. Edukasi terkait Covid -19 kepada masyarakat

Adanya suatu edukasi berbentuk Internet of Things dengan sasaran yakni seluruh elemen masyarakat dengan penggunaan jaringan internet di negara Indonesia yang terbilang sangat tinggi. Hal ini tentunya meminimalisir adanya stigma negatif terhadap Orang Dalam Pasien (ODP), Pasien dalam Penanganan (PDP), dan juga pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.  

Dengan adanya Internet of Things semua pejabat dilingkungan pemerintah pusat maupun pemerintah desa diharapkan ikut andil dalam penanganan Covid-19 yakni berupa kerjasama dalam perihal pendataan kependudukan. Kemudian, Internet of Things juga dapat membantu dalam penyaluran informasi secara online , pemerintah dapat mengakses informasi secara cepat dan memberikan peluang bagi influencer yang mempelopori donasi online.

Hal ini menunjukkan perlu adanya kolaborasi antara pemangku kepentingan dengan masyarakat secara langsung. Sehingga, pengambilan keputusan tidak didasarkan pada cara kerja birokrasi yang kaku tetapi evidence based policy sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih responsif dan kolaboratif. 

***

*)Oleh : Ainun Mardziyah, Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES