UKM Kamapala STIA Tasikmalaya Bangun Kecintaan Mahasiswa pada Alam

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Kamapala STIA Tasikmalaya menggelar Pendidikan Dasar Alam Bebas (PDAB). Kegiatan ini berlangsung selama 9 hari terhitung sejak tanggal 9 Januari sampai 17 Januari 2021 yang diikuti oleh 5 mahasiswa.

Dalam program tahunan yang ke-23 tersebut, para peserta diberikan pengenalan teori materi berkegiatan di alam bebas serta penerapan praktik lapangan dengan menggunakan teknik flying camp diawali dengan longmarch dari kampus di kawasan Jl. Perintis Kemerdekaan itu menuju area Pegunungan Sawal di Kabupaten Ciamis.

Syahril Asfari, Ketua UKM Kamapala STIA Tasikmalaya, mengungkapkan, pelaksanaan PDAB kali ini berbeda dari tahun sebelumnya dimana dalam masa pandemi Covid-19 ini pengerahan peserta dilakukan secara daring dan perizinan pelaksanaan praktik lapangan pun cukup alot karena status Kota Tasikmalaya yang berada di zona merah.

“Kami menempuh perizinan melalui Lembaga STIA Tasikmalaya, Balai BKSDA, Perum Perhutani dan beberapa desa yang dilintasi," paparnya pada Minggu (17/01/2021).

Di lokasi kegiatan PDAB hadir pula senior Kamapala angkatan pertama, Kliber Restiawan, S.Sos.,"Kami hadir di sini bersama-sama dengan para senior alumni yang lain untuk memberikan motivasi serta evaluasi terhadap kegiatan ini karena kami merasa prihatin terhadap keberadaan perkembangan kelompok pecinta alam saat ini yang mana masih banyak pemahaman negatif dan kental dengan kekerasan," papar Kliber.

Konteks kekerasan di sini adalah mampu memaknai diri sendiri. Layaknya kekerasan terhadap seorang atlet petinju. Mereka sama-sama keras namun konteksnya berbeda. Keras itu tegas kebalikan dari lembek, yang tidak boleh adalah kasar yang kebalikannya adalah lembut. Jadi yang dilakukan dalam PDAB ini adalah penempaan bukan penyiksaan apalagi sampai luka fisik.

Kegiatan PDAB Kamapala STIA Tasikmalaya ini pun bertujuan menghasilkan sumber daya manusia yang menguasai kemampuan dalam bidang teoretis dan praktis dalam menumbuhkan rasa nasionalisme, jiwa sosial, serta kecintaan terhadap alam, yang dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement