Ekonomi UMKM Tangguh

Pengrajin Alat Dapur di Jombang Tetap Bertahan Hadapi Pandemi

Sabtu, 16 Januari 2021 - 16:13 | 80.20k
Suyitno dan anaknya saat tengah membuat kerajinan alat dapur di rumahya, Sabtu (16/1/2021) (Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Suyitno dan anaknya saat tengah membuat kerajinan alat dapur di rumahya, Sabtu (16/1/2021) (Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)
FOKUS

UMKM Tangguh

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pengrajin UMKM alat dapur di Desa Tambar Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang terus tingkatkan kualiatas barang produksi ditengah pandemi Covid-19. Sudah menjadi rutinitas bagi sebagian warga Desa Tambar yang menggatukan hidupnya lewat memproduksi alat-alat dapur. Maka tak heran jika Desa ini alat dapur menjadi salah satu UMKM unggulan.

Seperti yang dikerjakan oleh Suyitno (55), salah satu pengrajin alat dapur di Desa Tambar, ia mengaku sudah sejak kecil mulai belajar menjadi pengrajin alat dapur.

"Sudah sejak kecil, dulu sering membantu orang tua membuat kerajinan alat dapur ini," ujar Suyitno, Kepada TIMES Indonesia disela-sela produksi, Sabtu (16/1/2021).

Pengrajin alat dapur a

Ada beragam alat dapur yang produksi di Desa ini mulai dari, wajan, alat panggang, sutil, centong sayur dan sebagainya.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, tentunya mengalami penurunan dalam omsetnya. Dikarenakan bahan baku yang mahal hingga penjualan yang sulit dipasaran. Namun, hal tersebut tidak mengurangi produktifitas, warga malah terus menjaga kualiatas barang.

"Corona tentu pengaruh, namun kualiatas tetap nomor satu, bagi kami itu sudah menjadi icon disini. Kalau kualitas jadi rendah akan merusak pasar dan citra UMKM disini," jelasnya.

Selama pandemi Covid-19 Suyitno mengaku masih mendapatkan laba sekitar 20 persen dari modal.

"Kalau modalnya besar ya, masih dapat untung banyak. Misal modal 10 juta bisa mendapatkan untuk 2-3 juta perminggunya," terang pria paruh baya ini.

Pengrajin alat dapur b

Dalam pemasarannya ia sudah bekerjasama dengan pengepul di Kediri. "Biasanya satu minggu sekali saya setor ke Kediri," bebernya.

Sayangnya usaha yang ia rintis sejak 3 tahun yang lalu tidak bisa ia kembangkan karena kekurangan modal. "Belum pernah dapat bantuan apa-apa. Kemaren katanya ada bantuan untuk UMKM. Namun, saya gak paham pengajuannya bagaimana," imbuhnya.

Suyitno berharap ada perhatian kusus bagi pelaku UMKM Kabupaten Jombang yang tengah berjuang di masa pandemi Covid-19. "Semoga jika ada bantuan kembali, seperti saya yang tidak paham ini diberitahu dan dibimbing dari desa untuk memajukan UMKM yang ada di Desa ini," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES