Kopi TIMES

Pentingnya Paradiplomasi Dukung Sektor Pertanian Daerah

Sabtu, 16 Januari 2021 - 17:30 | 87.33k
Yasinta Dinda Febriana, Mahasiswi jurusan Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Muhammadiyah Malang.
Yasinta Dinda Febriana, Mahasiswi jurusan Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Muhammadiyah Malang.

TIMESINDONESIA, MALANG – Globalisasi sejatinya tidak dapat dipungkiri telah membawa banyak perubahan dan kemajuan dalam proses perkembangan suatu negara. Meskipun terdapat kelompok yang pro dan kontra terhadap munculnya globalisasi di suatu negara, namun dampak positif banyak diberikan dari adanya globalisasi ini.

Jika sebelumnya aktor utama dalam menjalin kerjasama dengan pihak luar atau negara lain adalah negara, namun saat ini aktor sub-state yaitu pemerintah kota/kabupaten dapat menjadi aktor utama dalam kerangka kerjasama dengan negara lain. Agar dapat menyesuaikan dengan standar global, pemerintah daerah harus menjalankan kebijakan yang implementatif guna memajukan daerahnya.

Pemerintah daerah tidak lagi hanya menjadi wakil dari pemerintah pusat yang berwewenang di daerah, namun pemerintah daerah saat ini berperan penting dalam melakukan hubungan diplomasi dengan negara luar guna mewujudkan good governance. Paradiplomasi secara khusus mengkaji tentang hubungan Intermestik (Internasional-Domestik) yang mengacu pada perilaku dan kapasitas dalam dalam melakukan hubungan luar negeri yang dilakukan oleh aktor-aktor sub-state dalam rangka kepentingan mereka secara spesifik.

Paradiplomasi sebagai bagian dari multi-track diplomacy (diplomasi multi-jalur), memiliki peran yang sangat penting seiring bertambahnya tahun, hal itu karena peran dari pemerintah daerah sebagai sub-state aktor semakin diperhitungkan karena sudah memberikan kemajuan kepada negara. 

Pemerintah daerah harus pintar mencari peluang ekonomi yang tidak hanya memberikan kemajuan bagi daerahnya, namun juga bagi kepentingan nasional. Pemerintah daerah di Indonesia sebagai salah satu sub-state actor dalam hubungan internasional memanfaatkan paradiplomasi untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Begitu pula yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan yang melaksanakan kerja sama dengan AIP Prisma yang merupakan program di bawah Australia-Indonesia Partnership for Rural Economic Development.

Program ini bekerja di bidang rantai nilai pertanian, keuangan, irigasi, riset dan inovasi. AIP Prisma merupakan salah satu program dari empat program AIP Rural, AIP Rural merupakan sebuah inisiatif dari Pemerintah Australia yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari rumah tangga pertanian kecil pada lima provinsi di kawasan timur Indonesia.

Lima kawasan tersebut antara lain Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Salah satu komoditi pertanian unggulan dari Kabupaten Pamekasan adalah pertanian jagung. Pamekasan menjadi satu-satunya kota di pulau Madura yang menghasilkan jagung paling tinggi, dimana total luas tanam jagung di Pamekasan sebesar 38.000 hektare (ha). Keunggulan yang dimiliki oleh Pamekasan dalam produksi komoditi pertanian jagungnya tidak disia-siakan oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan agar produksi jagung semakin berkembang. 

Untuk meningkatkan perekonomian dalam daerahnya di sektor pertanian dan pembangunan nasional, Kabupaten Pamekasan sebagai salah satu kabupaten yang berpotensi tinggi terhadap pertanian jagung di pulau Madura telah banyak membawa kemajuan bagi kesejahteraan petaninya. AIP-Prisma yang merupakan salah satu program dari AIP-Rural telah menjalin kerjasama dengan Pemkab Pamekasan sejak tahun 2014, kerjasama tersebut memberikan keuntungan jangka panjang bagi Pemkab Pamekasan.

Pemerintah Kabupaten Pamekasan membuat langkah-langkah inovatif dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman jagung dan mensejahterakan petani jagung yang ada di Pamekasan, serta untuk mempertahankan predikat kota penghasil jagung tertinggi di pulau Madura. Awal terjadinya kerjasama yaitu dari pihak Prisma yang menggandeng pemerintah Kabupaten Pamekasan menjadi mitranya dalam peningkatan kesejahteraan petani kecil pada komoditas jagung dengan penggunaan benih hibrida, serta Prisma juga menggandeng pihak swasta yaitu dari perusahaan PT.Syngenta dengan produk jagung hibrida NK-212.

Berkat kerjasama tersebut, keuntungan yang diperoleh oleh pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam kerjasama dengan Prisma ini adalah adanya peningkatan produktivitas dan produksi yang otomatis meningkatkan pendapatan petani, sehingga dari pihak Pemkab Pamekasan sendiri terbantu oleh pengawalan dan pendampingan proses transfer ilmu kepada petani agar bisa berbudi daya dengan baik dan benar.

Dari sini dapat kita lihat bagaimana peran penting paradiplomasi dalam mendukung dan memajukan sektor pertanian daerah melalui kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah daerah tersebut dengan pihak dari luar negeri.

***

*) Oleh: Yasinta Dinda Febriana, Mahasiswi jurusan Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Muhammadiyah Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES