Peristiwa Daerah

Antisipasi Longsor, Pemkab Majalengka Ubah Rute Jalur Jatilima

Sabtu, 16 Januari 2021 - 15:16 | 35.44k
Jalur Timur Lingkar Majalengka (Jatilima) Majalengka. Foto: Jaja Sumarja
Jalur Timur Lingkar Majalengka (Jatilima) Majalengka. Foto: Jaja Sumarja

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Longsor yang kerap terjadi di jalur Jalan Timur Lingkar Majalengka (Jatilima) Majalengka menjadi permasalahan baru yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Sebab, Jatilima tersebut salah satu program pemerintah setempat untuk mempermudah akses ke sejumlah titik obyek wisata di daerah itu. Jatilima sendiri terhubung dari Kecamatan Sindangwangi ke Kecamatan Cikijing dengan panjang sekira 40 kilometer.

Dalam pelaksanaannya, Jatilima bukan membuat jalan baru melainkan melakukan pembenahan, di antaranya menambah lebar. Saat ini, jalan yang salah satunya melintas di obyek wisata Terasering Panyaweuyan itu memiliki lebar sekira 5,5 meter.

Jatilima diharapkan menjadi solusi mengatasi kemacetan di jalan raya akses Majalengka-Kuningan, yang kerap terjadi setiap musim libur tiba. Namun, bukannya memberikan solusi, saat ini Jatilima malah menimbulkan permasalahan baru.

Hal itu lantaran di beberapa titik, khususnya di sekitar Desa Tejamulya, yang lokasinya berdekatan dengan obyek wisata Terasering Panyaweuyan, rawan longsor. Bahkan, sekitar dua pekan lalu, tebing yang berada di sisi Jatilima di Desa Tejamulya longsor dan menutupi jalan tersebut.

Dampaknya akses masyarakat Desa Tejamulya yang akan ke Desa Cibunut, Kecamatan Argapura dan sebaliknya tertutup. Material longsoran berupa batu besar, membuat petugas kesulitan mengevakuasi.

Sekda Kabupaten Majalengka, Eman Suherman mengatakan sejatinya untuk ruas jalan Jatilima sendiri relatif aman. Kalaupun ada kendala, lebih sebagai dampak.

"Tidak ada persoalan dengan jalannya. Jalan itu rusak ketika ada longsoran dari atas jatuh dan menutup jalan," ungkap Eman, Sabtu (16/1/2021).

Eman menjelaskan tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan rute. Rencananya, akan ada pembelokan jalur beberapa meter untuk menghindari lokasi yang dianggap rawan.

"Sekarang teman-teman dari Dinas PUTR itu rencananya membuat jalan memotong dan membuat jembatan. Menghindari itu, berubah dari sekarang (berubah dari rencana awal) sekitar 30 meter, di tempat rawan itu (proyek Jatilima) dilanjutkan," Sekda Pemerintah Kabupaten Majalengka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES