Peristiwa Daerah

Survei Markplus: Bareskrim Polri Dapatkan Citra Baik di Mata Masyarakat

Sabtu, 16 Januari 2021 - 14:20 | 25.85k
Konferensi pers hasil survei Markplus terhadap tingkat kepuasan masyarakat pada Bareskrim Polri. (FOTO: Tangkapan layar)
Konferensi pers hasil survei Markplus terhadap tingkat kepuasan masyarakat pada Bareskrim Polri. (FOTO: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Persepsi pelayanan penegak hukum di Indonesia seperti Bareskrim Polri masih sering mendapat stigma negatif dari masyarakat. Hal tersebut menggelitik MarkPlus, Inc. melalui unit kerja Government & Public Services (GPS) untuk melakukan survei kepada 351 responden lintas usia di seluruh Indonesia yang pernah menerima layanan Bareskrim dalam kurun waktu 2018 hingga 2020.

Hal ini berguna untuk memberikan gambaran bagi institusi pemerintahan sebagai bahan evaluasi kinerja kedepannya.

survei Markplus 2

Penilaian kepuasan yang dilakukan meliputi aspek pelayanan secara umum, kompetensi dan sikap SDM dalam pelayanan, serta sarana dan prasarana pendukung layanan. Ternyata, hasil survei kepuasan pelayanan Bareskrim mencapai angka 4,85, di mana responden menilai pelayanan Bareskrim berada pada skala baik.

“Sikap dan perilaku SDM di Bareskrim dinilai paling baik diantara aspek lainnya dengan skor 5,12. Diikuti oleh kompetensi SDM dalam pelayanan sebesar 4,96 dan sarana prasarana pendukung layanan 4,88,” papar Deputy Chairman MarkPlus, Inc. Taufik dalam press conference secara virtual, Jumat (15/1/2021).

Pada aspek layanan, penilaian pelayanan secara umum mendapat nilai 4,80 yang berarti baik. Kemudahan prosedur pelayanan dan kesesuaian waktu pelayanan juga dinilai baik dengan masing-masing skor 4,72 dan 4,59.

Di sisi lain, hasil survei persepsi publik terhadap kinerja, budaya, dan komunikasi terkait penindakan kriminal pada 1.502 responden umum secara online berada pada angka 3,75 dari skala satu sampai enam.

Kinerja pelayanan mendapat skor tertinggi yaitu 3,96 diikuti oleh penggunaan media sosial dan konvensional oleh Bareskrim dalam berkomunikasi dengan masing-masing skor 3,90 dan 3,89.

Selain itu, kepercayaan pada media mendapatkan skor 3,74. Sementara skor yang didapatkan pada aspek budaya adalah 3,35 dan 3,63, masing-masing untuk budaya pelaksanaan dan humanisme personel.

Persepsi publik secara umum terhadap penindakan kriminal oleh Bareskrim mendapat skor lebih rendah jika dibandingkan dengan kepuasan pelayanan yang telah dirasakan oleh pengguna layanan Bareskrim.

Hal ini menunjukan adanya gap antara apa yang dirasakan masyarakat yang mendapatkan pelayanan dengan yang dipersepsikan secara umum.

“Gap antara persepsi publik secara umum dengan yang dirasakan pengguna layanan seharusnya seimbang atau lebih tinggi. Karena jika persepsi publik lebih rendah artinya Bareskrim perlu meningkatkan publikasi terkait kinerja dan inovasi yang sudah dilakukan,” tambah Taufik.

Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya yang juga hadir sebagai pemapar menilai komunikasi untuk membangun persepsi publik terkait penindakan kriminal perlu ditingkatkan lagi oleh Bareskrim, mengingat persepsi publik khususnya di era digital sangat berpengaruh terhadap image suatu instansi.

Publik yang belum merasakan pelayanan dari Bareskrim tentunya akan memiliki persepsi yang berbeda dibandingkan dengan yang sudah mendapatkan pelayanan. Sehingga hal tersebut menurut hasil survei MarkPlus, bisa menjadi bahan evaluasi kinerja Bareskrim Polri kedepannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES