Peristiwa Daerah

Akses Menuju Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso Butuh Perhatian

Sabtu, 16 Januari 2021 - 14:30 | 35.71k
Kondisi jalan yang menjadi akses menuju Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB) masih berupa batu makadam (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Kondisi jalan yang menjadi akses menuju Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB) masih berupa batu makadam (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSOPusat Informasi Megalitikum Bondowoso (PIMB) merupakan destinasi wisata sekaligus tempat edukasi sejarah. Namun demikian, akses menuju  lokasi tersebut perlu diperhatikan pemerintah Kabupaten Bondowoso.

PIMB berlokasi di Desa Pekauman Kecamatan Grujugan, tepatnya berjarak sekitar 500 meter dari jalan provinsi, Jalan Raya Jember-Bondowoso.

Pengunjung akan melewati dua pabrik plywood. Masing-masing CV Anugerah Alam Abadi dan satu milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) PT Indah Karya Plywood.

Sekitar 300 meter sebelum sampai di lokasi. Jalan masih beraspal dengan kondisi lumayan mulus. Namun sekitar 200 meter sebelum di lokasi jalan hanya bebatuan makadam.

Sulistyowati, salah seorang warga Grujugan mengaku, bahwa kondisi itu sudah lama dan tak kunjung diperbaiki.

"Padahal PIMB pun menjadi salah satu jujukan wisata edukasi sejarah yang ada di Bondowoso. Sebab begitu banyaknya penemuan bebatuan peninggalan prasejarah," katanya. 

Pada area PIMB, ada bebatuan yang terletak di ruang terbuka. Adapun peninggalan seperti koin dan peralatan yang diletakkan di bangunan tertutup. 

"Semaunya merupakan peninggalan prasejarah. Tempat ini sedianya sangat representatif untuk dijadikan museum. Sayangnya, terkendala luasan lahan," terangnya.

Adapun jalan bebatuan makadam tersebut merupakan jalan desa. Sejak tiga tahun belakangan, jalan desa itu pun tak kunjung mendapat perbaikan.

"Baik Ditambal ataupun hotmix. Ya memang seharusnya di perbaiki. Karena kan ini juga penunjang akses ke PIMB,” terangnya.

Seperti diberikan sebelumnya, bahwa megalitikum di Pekauman juga menjadi daya tarik bagi sejumlah peneliti sejarah.

Bahkan sudah diteliti sejak zaman Belanda, sekitar Tahun 1899, kemudian 1919, dan 1998. Sedangkan peneliti Indonesia melakukan penelitian pada tahun 1983, 1986 dan sampai sekarang.

Kawasan cagar budaya di Desa Pekauman, Kecamatan Grujugan, Bondowoso memiliki banyak jenis megalitikum. Yakni Sarkofagus, Menhir, Arca, Dolmen, dan beberapa jenis batu lainnya.

Namun aktivitas kunjungan di Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso selama pandemi Covid-19 ini pun juga menurun. Sebelum pandemi, kunjungan dari siswa sekolah, mahasiswa ataupun pegiat sejarah dari luar kota pun cukup banyak.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES