Peristiwa Nasional Sriwijaya Air SJ182 Jatuh

Kisah Agus Sulaiman Terbang dari Palembang sebagai Relawan Penyelam

Sabtu, 16 Januari 2021 - 13:18 | 105.04k
Agus Sulaiman (45), saat akan melakukan evakuasi Serpihan dari pesawat Sriwijaya Air di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta. (FOTO: Munir Otokowok/TIMES Indonesia)
Agus Sulaiman (45), saat akan melakukan evakuasi Serpihan dari pesawat Sriwijaya Air di wilayah Kepulauan Seribu, Jakarta. (FOTO: Munir Otokowok/TIMES Indonesia)
FOKUS

Sriwijaya Air SJ182 Jatuh

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah mendengar pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) kemarin,  Agus Sulaiman (45), langsung terbang dari rumahnya di Ilir Barat, Palembang, Sumatra Selatan menuju Jakarta.

Ia adalah seorang Instruktur Selam dari ADS Internasional. Sebelumnya, ia mengajukan diri kepihak Basarnas RI untuk menjadi relawan evakuasi Pesawat yang membawa 62 orang tersebut.

Relawan Penyelam 2

"Sebelum terbang ke Jakarta, saya tes antigen dulu. Lalu menyiapkan peralatan selam. Dan hari Minggu siang terbang ke Jakarta," katanya Sabtu (16/1/2021) kapada TIMES Indonesia setelah melakukan evakuasi serpihan pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu.

Nah, begitu sampai, ia langsung ikut mengevakuasi dan menyelam di wilayah yang diduga tempat jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air tersebut. "Sebelumnya sudah ke Basarnas, mendaftar untuk ikut menyelam melalui POSSI," jelasnya.

Ayah dari empat anak tersebut mengaku, Sebelumnya ia pernah juga ikut mengevakuasi Kecelakaan Pesawat Lion R, JT610 di perairan Kerawang tahun 2018 lalu. "Sepertinya kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air itu lebih dahsyat dari kecelakaan Lion Air JT-610," ujarnya.

"Akan tetapi, untuk kedalaman lebih dalam yang Lion Air, itu kedalaman lautnya antara 33-35meter dan yang Sriwijaya Air itu hanya 17 Meter," ujarnya

Diberitakan sebelumnya, dari pantauan media ini, pada hari ke delapan pencarian puing Pesawat Sriwijaya Air ini, terlihat Tim SAR dari Basarnas RI, Komando Pasukan Katak (Kopaska) juga berada di tempat. Setidaknya terlihat ada puluhan kapal yang ikut mencari.

Dalam pencarian ini, tim masih mencari bagian tubuh korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air dan material pesawat, serta cockpit voice recorder (CVR) yang juga belum ditemukan. CVR adalah bagian dari kotak hitam yang menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat tersebut mengangkut 62 jiwa. Rinciannya, 6 kru aktif plus 56 penumpang. Rinciannya, 46 dewasa, 7 anak, dan 3 bayi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES