Melihat Kerja Para 'Pahlawan' Pencari Sriwijaya Air SJ182 di Pulau Seribu
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Matahari pagi Sabtu (16/1/2021) baru muncul dari arah timur. Para relawan Tim SAR dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) pencari puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 sudah bersiap di dermaga Pantai Mutiara TB 16, Jakarta Utara.
Sedari pagi mereka sudah mempersiapkan peralatan yang akan dibawa menyelam di perairan Pulau Seribu. Dari mempersiapkan mulai dari tabung, BCD, regulator, spin, makanan dan beberapa alat menyelam lainnya. Lalu dimaksukkan ke dalam kapal.
Pukul 07.50 WIB, mesin kapal dinyalakan. Para relawan sebanyak sembilan orang itu pun naik. Kapal meluncur ke wilayah di mana Pesawat yang membawa 62 orang itu jatuh.
Hanya 30 menit. Kapal pun sampai di tempat pencarian. Tepatnya di perairan antara pulau Lancang dan Pulau Laki. Mereka kenakan segala peralatan. Yang akan dibawah ke laut yang dalamnya sekitar 17 meter.
"Di bawah laut kita sekitar 20 menit," ujar salah satu relawan Tim SAR dari POSSI.
Dari pantauan TIMES Indonesia, pada hari kedelapan pencarian puing Pesawat Sriwijaya Air ini, terlihat Tim SAR dari Basarnas RI, Komando Pasukan Katak (Kopaska) juga berada di tempat. Setidaknya terlihat ada puluhan kapal yang ikut mencari.
Dalam pencarian ini, tim masih mencari bagian tubuh korban Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air dan material pesawat, serta cockpit voice recorder (CVR) yang juga belum ditemukan. CVR adalah bagian dari kotak hitam yang menyimpan isi percakapan pilot dan kopilot.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat tersebut mengangkut 62 jiwa terdiri dari 6 kru aktif plus 56 penumpang. Rinciannya, 46 dewasa, 7 anak, dan 3 bayi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |