Peristiwa Daerah

PDAM Tirta Giri Nata Cirebon Lakukan Uji Coba Reservoir 9000 Meter Kubik

Sabtu, 16 Januari 2021 - 09:24 | 67.63k
Reservoir Kapasitas 9.000 Meter milik PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon (Foto : Ayu Lestari / Times Indonesia)
Reservoir Kapasitas 9.000 Meter milik PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon (Foto : Ayu Lestari / Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBONPDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon melakukan uji coba reservoir daya tampung air berkpasaitas 9.000 meter kubik yang diklaim terbesar di Indonesia.

Melalui Jaringan Distribusi Utama (JDU), masyarakat Kota Cirebon yang belum merasakan air bersih, akan mendapat pasokan air dengan pelayanan lebih baik dengan reservoir ini.

Dirut PDAM Tirta Giri Nata, Sofyan Satari menjelaskan saat melakukan pemetaan dan monitoring pelaksanaan uji coba penampungan air dengan pipa JDU  berdiameter 600 milimeter akan memberikan tekanan yang lebih besar saat pendistribusian air.

"Sejauh ini berjalan baik hanya saja ada pipa distribusi berdiameter 300 milimeter di Majasem yang pecah," katanya, Sabtu (16/1/2021)

Sofyan menuturkan dengan adanya pipa distribusi yang pecah, terdapat beberapa daerah di Kota Cirebon yang aliran airnya terhenti selama masa perbaikan dan penggantian pipa PVC berdiameter yang pecah di Majasem.

"Penyesuaian tekanan di pipa distribusi perkotaan terus kami lakukan sebelum dan selama masa uji coba reservoir dan JDU baru," tuturnya.

Sofyan mengungkapkan penyaluran air PDAM di Kota Cirebon sedikitnya ada 3 masalah, pertama masalah penampungan, jaringan distribusi utama dan jaringan distribusi perkotaan. Sedangkan, untuk masalah penampungan dan JDU telah dibangun, maka tinggal mengganti jaringan distribusi ke konsumen.

"Tekanan air dari reservoar yang mengalir melalui JDU baru sangat tinggi, maka perlu ditopang dengan jaringan distribusi yang baru," ujarnya.

Jaringan pipa distribusi perkotaan yang mengalir ke konsumen, kata Sofyan, usianya kini sekira 47 tahun padahal usia teknis sebuah pipa maksimal 20 tahun. "Kami mengalirkan air dengan reservoar dan JDU baru sangat hati-hati, itu pun masih ada kerusakan pipa distribusi," katanya.

Sofyan menambahkan untuk mengganti seluruh jaringan pipa distribusi perkotaan membutuhkan dana investasi yang sangat besar, maka dari itu PDAM Kota Cirebon akan melakukan pergantian secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dana yang ada.

"Penggantian sistem saluran distribusi air harusnya dilakukan sejak tahun 2000, dan baru bisa terealisasi tahun 2021," tuturnya.

Sofyan berharap dengan adanya penampungan air (reservoir) dan jaringan distribusi utama PDAM Tirta Giri Nata yang baru selesai dibangun ini,  menjadikan pelayanan air bersih kepada warga Kota Cirebon bisa lebih baik lagi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES