Kuliner

Melegendanya Kopi Seduhan Mbah Cip di Undar Bundaran Coffee

Kamis, 14 Januari 2021 - 21:06 | 78.11k
Mbah Cip saat menyeduh kopi untuk pelanggannya di Undar Bundaran Coffee warung kopi miliknya. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Mbah Cip saat menyeduh kopi untuk pelanggannya di Undar Bundaran Coffee warung kopi miliknya. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Tak lengkap rasanya jika menjadi mahasiswa Jombang belum pernah menikmati kopi legendaris hasil seduhan Mustajib (55) yang berada di tengah kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang. Kopi seduhan Mbah Cip ini menjadi primadona. 

Warung kopi yang ia nama Undar Bundaran Coffee tak secantik dan semewah kafe atau kantin pada umumnya. Tempat duduk yang terbuat dari bambu dan kayu seadanya, dengan hanya bermodal kompor gas, alat seduh kopi seadanya kopi buatannya mampu menarik minat para pelanggan dari berbagai kalangan.

Tak jarang pelanggannya tak hanya dari mahasiswa Undar sendiri, wartawan, pejabat pemerintahan, bahkan mahasiswa luar Undar banyak yang nongkrong dan menikmati kopi seduhan laki-laki paruh baya ini.

Warung kopi yang didirikan sejak tahun 2000 ini hanya menyajikan kopi hitam, kopi susu serta teh saja. Namun, warung ini tak pernah sepi dari pelanggannya meskipun kampus sedang libur.

Lelaki yang akrab disapa Mbah Cip ini, dalam satu bulan bisa meraih omset sebesar 3 juta rupiah lebih. Dengan hanya bermodalkan peralatan yang seadanya tersebut.

"Dalam satu bulan omset keuntungan bisa mencapai 3 juta lebih," ujar Mbah Cip, kepada TIMES Indonesia saat menyeduh kopi untuk pelanggannya, Kamis (14/1/2021).

Kopi yang ia sajikan harganya cukup murah untuk kantong para mahasiswa yaitu hanya Rp 3000 untuk setiap cangkirnya.

Menurutnya, bukan keuntungan semata yang ia cari saat membuka warung kopi miliknya. Namun, keberkahan dari pendiri Undar yang merupakan mursyid thariqah di Jombang.

"Di sini saya menikmatinya, kalau masalah rejeki sudah ada yang ngatur, yang terpenting itu barokah dari pendiri sini," kata Mbah Cip dengan senyum khasnya.

Lelaki asal Kecamatan Megaluh ini, sudah menjadi icon bagi kampus Undar sendiri. Mahasiswa Jombang mana yang tidak kenal dan belum pernah mencicipi kopi hasil seduhannya.

"Bahkan ada alumni yang tiba-tiba ke rumah ngasih uang banyak waktu itu, katanya belum bayar waktu jadi mahasiswa, saya sendiri kaget dan gak tahu itu. Memang saya gak pernah minta untuk bayar, kalau ada yang bayar saya terima kalau tidak itu sudah menjadi urusannya," pungkasnya.

Sementara itu, Luki Lukmanul Hakim (25), mahasiswa asal Madiun merasa ada yang kurang jika Mbah Cip tidak buka warung. Ia mengakui jika memang nikmat kopi hasil seduhannya.

"Meskipun buka, kalau yang nyeduh bukan beliau rasanya beda. Suatu saat nanti pasti ini (Kopi seduhan Mbah Cip) salah satu yang saya rindukan di kampus ini," katanya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES