[CEK FAKTA] Presiden RI Joko Widodo Bukan Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah informasi tentang vaksin yang diberikan kepada Presiden RI Joko Widodo, bukan vaksin Covid-19 Sinovac. Informasi tersebut beredar di media sosial WhatsApps grup secara berantai setelah Presiden RI Jokowi disuntik vaksin.
Informasi yang tersebar di WhatsApp tersebut merupakan tangkapan layar Facebook milik akun Cut Irma. Tangkapan layar tersebut menampilkan foto saat Presiden RI Jokowi disuntik vaksin, foto vaksin Sinovac, dan vaksin Pfizer.
Berikut narasi yang beredar di media sosial WhatsApps:
Perhatikan baik-baik, perbedaan alat suntik untuk Sinovac dengan Pfizer.
Terus yang dipakai Jokowi itu alat suntik yang mana?
Jangan-jangan itu bukan sekedar versi yang Rp.2.100.000,
tapi malah pure limited vaksin Pfizer yang khusus VVIP seharga US$.3500.
Ini yang di pakai jokowi-umumkan-dua-kasus-virus-corona-di-indonesia
Beda yang untuk masyarakat apalagi gratis.
Nitizen +62 kok di lawan
Sumber: Postingan Facebook
CEK FAKTA
Menurut penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi tersebut tidak benar karena tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa kemasan vaksin Sinovac tidak memakai ampulan karena di dalam box vaksin sudah ada spuit khusus yang sudah ada vaksinnya dan dikaitkan dengan vaksin yang disuntikkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah keliru. Foto yang disematkan dalam unggahan tersebut merupakan foto produk vaksin Covic-19 Sinovac dalam kemasan uji klinis. Dalam kemasan vaksin uji klinis, memang terdapat wadah vaksin sekaligus jarum suntik. Sementara dalam kemasan vaksinasi, hanya terdiri dari vial single dose atau botol dosis tunggal/sekali pakai.
Penelusuran gambar dalam postingan tersebut mengarah salah satu foto yang identik dimuat di artikel berjudul “Κορονοϊός: Έγκριση για επείγουσα χρήση το εμβόλιο της κινεζικής Sinovac” atau yang jika diterjemahkan “Coronavirus: Vaksin Sinovac China disetujui untuk penggunaan darurat”. Artikel ini dimuat di situs pentapostagma.gr pada 28 Agustus 2020.
Pada foto ini, terlihat tulisan “Only for Clinical Trial” pada kemasan vaksin Sinovac tersebut.
Sumber: Κορονοϊός: Έγκριση για επείγουσα χρήση το εμβόλιο της κινεζικής Sinovac
Menurut penelusuran dengan menggunakan reverse image tool Google, ditemukan bahwa foto di atas pernah diterbitkan oleh situs media Nikkei pada 7 September 2020. Nikkei memberikan keterangan bahwa foto itu bersumber dari Associated Press (AP) dengan penjelasan: “Vaksin uji coba dari Sinovac Biotech sebelum diberikan kepada sukarelawan di Brasil bulan lalu. Perusahaan juga memberikan vaksin yang diusulkan kepada karyawannya di Cina.”
Sumber: Chinese drugmaker gives trial coronavirus vaccine to staff
Menurut juru bicara vaksin Covid-19 PT Bio Farma Bambang Herianto, vaksin dalam foto itu adalah vaksin yang dipakai dalam uji klinis fase III yang saat ini sedang dilaksanakan. Sementara vaksin Sinovac yang akan digunakan untuk vaksinasi (jika telah mendapatkan UEA dari BPOM) memiliki kemasan yang berbeda, tidak ada tulisan “Only for Clinical Trial”. Dalam kemasan vaksin uji klinis, juga terdapat wadah vaksin sekaligus jarum suntik. Sementara dalam kemasan vaksinasi, hanya terdiri dari vial single dose.
Situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menyampaikan vial single dose (botol dosis tunggal atau sekali pakai) adalah botol obat cair yang ditujukan untuk pemberian parenteral (injeksi atau infus) yang dimaksudkan untuk digunakan pada satu pasien untuk satu kasus, prosedur, injeksi. Botol dosis tunggal atau sekali pakai diberi label seperti itu oleh pabrikan dan biasanya tidak memiliki pengawet antimikroba.
Sumber: Questions about Single-dose/Single-use Vials | Injection Safety | CDC
Dalam penelusuran lebih lanjut proses vaksinasi Presiden RI Jokowi, terlihat bahwa vaksin virus Covid-19 yang digunakan ialah buatan Sinovac Cina. Kemasan vaksin Sinovac yang disuntikkan ke Presiden Jokowi berbeda dengan kemasan vaksin uji klinis yang ada di foto yang diunggah oleh sumber klaim. Vaksin Sinovac ini terlihat pada frame menit ke 30:51 yang disiarkan langsung di Istana Negara, Jakarta, Rabu 13 Januari 2021 sekitar pukul 09.30 WIB.
Sumber: LIVE: Vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021, Pukul 09:00 WIB | YouTube
Informasi yang salah ini juga telah banyak diverifikasi di antara oleh Liputan6, Kompas, dan Mafindo. Hasil penelusuran hoaks menemukan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Sumber: Cek Fakta: Jarum Suntik di Kemasan Vaksin Sinovac untuk Joko Widodo Berbeda? | Liputan6
Sumber: Ada Kabar Jokowi Tak Disuntikkan Vaksin Sinovac, Kemenkes: Itu Hoaks | Kompas
Dalam penelusuran ke akun Cut Irma, postingan terkait informasi tersebut telah dihapus.
KESIMPULAN
Berdasarkan fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa, informasi terkait vaksin yang diberikan Presiden RI Joko Widodo, bukan vaksin Covid-19 Sinovac merupakan informasi hoaks. Sebab, peristiwa tersebut berlainan dengan fakta yang terjadi.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi terkait vaksin yang diberikan Presiden RI Joko Widodo, bukan vaksin Covid-19 Sinovac merupakan Misleading Content atau Konten Menyesatkan. Konten penyesatan ini terjadi akibat sebuah konten dibentuk secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar atau video, yang diedit ataupun ditambahkan keterangan sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya. Konten ini berbeda konteks dengan fakta aslinya.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |