Kopi TIMES

Nyala Api Belajar di Tengah Pandemi

Kamis, 14 Januari 2021 - 16:24 | 56.70k
Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan PTP Ahli Madya Pusdatin Kemendikbud.
Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan PTP Ahli Madya Pusdatin Kemendikbud.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim melalui konsep Merdeka Belajar harus melalui ujian musibah pandemi Covid-19. Musibah Covid-19 tak hanya menjadi gelombang wabah yang mengganggu dunia pendidikan Indonesia, tetapi juga melanda aktivitas pendidikan di seluruh penjuru dunia. Sehingga dunia pendidikan dari sisi kebijakan harus membangun terobosan di tengah pandemi Covid-19.

Sebagai upaya menjamin berjalannya kebijakan Merdeka Belajar di tengah pandemi Covid-19, Mendikbud Nadiem Makarim serta jajaran Kemendikbud telah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis ditengah pandemi. Dari kebijakan Kurikulum darurat Covid-19, Program Belajar dari Rumah (BDR) yang kerjasama dengan berbagai platform media pembelajaran dan TVRI sampai bantuan kuota data internet bagi seluruh pelajar, guru, mahasiswa dan dosen. Kebijakan bantuan kuota data internet bahkan sudah terdistribusi lebih dari 40 juta penerima data kuota internet di seluruh Indonesia.

Peran TIK

Kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbud rasanya pantas mendapatkan satu apresiasi dengan segala kurang lebihnya. Usaha dari Kemendikbud di tengah pandemi, mendapatkan tantangan dalam melahirkan konsep baru. Walaupun setiap tahun Kemendikbud selalu berupaya melakukan inovasi baru, tetapi tantangan di tengah pandemi sangat berbeda. Akselerasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di tengah pandemi telah membuat dunia pendidikan di tanah air tetap kokoh berdiri dengan beragam aktivitas dan inovasi belajar.

Keberadaan TIK berhasil melakukan capaian yang luar biasa dalam bidang pendidikan. Berbagai kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan telah menunjukkan betapa pentingnya peran TIK di tengah pandemi Covid-19. Ada banyak program yang merupakan inisiatif Kemendikbud telah berhasil dan mampu meningkatkan kompetensi TIK mulai dari kalangan siswa, guru, dan masyarakat pendidikan dari tahun ke tahun.

Kemendikbud berhasil membangun ruang ekspresi dan kolaborasi dalam bidang pendidikan. Kemendikbud bahkan juga berhasil membangun konsep edutainment untuk menghilangkan jenuh peserta didik dalam pembelajaran dari rumah. Berbagai model kompetisi pendidikan berbasiskan TIK meraih minat luar biasa dari kalangan dunia pendidikan dengan bukti antusiasme yang tinggi dari peserta. 

Misalnya, program Kita Harus Belajar (KIHAJAR), Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) dan Membuat bahan TIK (MembaTIK) telah menjadi wadah bagi siswa, guru, dan masyarakat pendidikan dalam meningkatkan kompetensi TIK yang dikemas dengan model kompetisi dan melewati berbagai tahapan. Bahkan, Kemendikbud juga membuat rangkaian festival yang sukses digelar, mulai dari Festival Video Edukasi, Festival Mobile Edukasi dan Parade Audio Edukasi. Dengan berbasis TIK, semua kegiatan inovasi pembelajaran berjalan dengan lancar dan sukses di tengah pandemi Covid-19. 

Nyala Api Belajar

Di tengah pandemi Covid-19 ini, peranan TIK sangat penting dalam segala aspek. Tatkala sekat protokol kesehatan untuk menjaga jarak menjadikan dunia pendidikan harus mengurangi pertemuan tatap muka, tetapi peran TIK mampu membuat dunia pendidikan eksis dengan berbagai program dan agendanya. Peran TIK yang dikemas dengan berbagai program terbukti tidak menghalangi kegiatan dunia pendidikan, termasuk dengan menggunakan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Kiranya, berbagai konsep dan kegiatan pendidikan berbasiskan TIK di kala pandemi Covid-19 tetap harus dinyalakan. Upaya meningkatkan kompetensi TIK di kalangan pendidik harus terus dilakukan dengan merujuk kepada semangat inovasi pendidikan. Wabah pandemi Covid-19 bagi pendidikan bukan menjadi halangan, tetapi harus menjadi tantangan, semangat untuk berkompetisi dan meningkatkan skill serta kompetensi supaya tidak pudar.

Keberhasilan Kemendikbud dalam implementasi pembelajaran TIK adalah semangat merealisasikan konsep Merdeka Belajar. Langkah selanjutnya kini tergantung kepada pendidik agar inisiasi program Kemendikbud bisa sebagai role model pembelajaran. Kunci terakhir kembali pada para pendidik untuk menghadirkan inovasi dan mendorong kegiatan meningkatkan kualitas pendidikan.

Dengan demikian, kunci kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pihak Kemendikbud supaya proses pembelajaran dapat terus berjalan harus terus di tingkatkan. Kolaborasi antara pusat dengan daerah harus terus terjalin dengan baik. Keduanya harus terus bersemangat dan berjuang bersama di tengah pandemi Covid-19 dalam rangka menciptakan solusi maupun inovasi pendidikan dan pembelajaran berbasis TIK supaya terus berkembang untuk tetap menyalakan api belajar.

***

*) Oleh : Eka Khristiyanta Purnama, Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan PTP Ahli Madya Pusdatin Kemendikbud.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES