Peristiwa Internasional

Selidiki Asal Usul Covid-19, Tim WHO Dikarantina 2 Pekan Setiba di Wuhan

Kamis, 14 Januari 2021 - 15:09 | 42.33k
Seorang petugas polisi menjaga Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang ditutup, dan suasana di luar sebuah mal di Wuhan.(FOTO:The Wall Street Journal/Getty Image)
Seorang petugas polisi menjaga Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang ditutup, dan suasana di luar sebuah mal di Wuhan.(FOTO:The Wall Street Journal/Getty Image)

TIMESINDONESIA, CHINA – Tim penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang terdiri dari 10 ilmuwan, Kamis pagi tiba di Wuhan, China dan langsung dikarantina 2 pekan sebelum melakukan penyelidikan asal usul Covid-19.

Ilmuwan itu terdiri dari gabungan ahli biologi, ahli epidemiologi, dan spesialis ternak dari Eropa, Asia Timur, Timur Tengah dan Australia.

Dilansir BBC, kedatangan mereka bertepatan dengan mencuatnya kasus virus Corona baru di China Utara. Sementara kehidupan di Wuhan,  tempat pertama kali virus Corona ini muncul di akhir 2019, relatif normal.

The Wall Street Journal juga melansir, mereka akan menyisir catatan rumah sakit, menguji sampel limbah dan donor darah, mewawancarai korban awal dan memetakan makanan serta orang-orang di pasar di Wuhan tempat sebagian besar kasus paling awal teridentifikasi.

Wuhan a

Disebutkan, peneliti WHO mengatakan, mereka tidak tahu persis bagaimana kemajuan yang dibuat oleh para ilmuwan China.

Sebab di China, para pejabat tidak banyak bicara tentang studi atau data apa yang para ilmuwan rencanakan untuk ditunjukkan kepada tim WHO itu, atau situs mana yang bisa dikunjungi

"Banyak dari mereka adalah ilmuwan yang sangat baik, dan mereka cukup aktif, tetapi sangat sulit untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang apa yang telah mereka lakukan," kata Dr Fabian Leendertz, anggota misi dan ahli mikrobiologi yang berhasil menemukan kelelawar sebagai inang yang terinfeksi pidemi Ebola pada 2014 di Afrika Barat.

"Karena itu masuk akal untuk pergi ke sana (China), duduk satu meja bersama-sama," katanya.

WHO juga mengatakan, misinya kali bukan untuk menyalahkan. "Tapi mari kita lihat di mana celahnya, mengapa sampai ada, apakah itu teknis atau apa pun, dan buat rencana untuk mengisi celah itu," tambah Leendertz.

Berbulan-bulan, badan PBB itu berusaha bernegosiasi dengan Beijing untuk diizinkan masuk ke China, melakukan penelitian dan merumuskan rencana untuk dipelajari di waktu mendatang.

Hasilnya nanti diharapkan bisa membantu mencegah wabah lain selain virus korona, serta memberi pemahaman tentang bagaimana pandemi yang telah membuat sakit setidaknya 92 juta orang di dunia dan menghancurkan ekonomi global itu dimulai.

Juru Bicara Komisi Kesehatan China, Mi Feng mengatakan "China bersedia untuk terus melakukan kerja sama erat dalam hal ini dengan WHO dan pakar internasional untuk berkontribusi pada pencarian global tentang asal-usul virus corona baru," katanya dalam konferensi pers hari Rabu.

Mi Feng menambahkan, WHO akan melakukan investigasi serupa di negara lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak memberikan rincian apapun.

Media pemerintah China juga melaporkan, tim WHO yang telah tiba di Wuhan itu akan diminta untuk karantina selama 2 pekan, dan waktu itu akan dimanfaatkan melakukan teleconference dengan ahli China untuk menyusun jadwal selama dua minggu berikutnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES