Peristiwa Nasional Vaksin Covid-19

Raffi Ahmad Ungkap Alasan Tak Patuhi Protokol Kesehatan

Kamis, 14 Januari 2021 - 14:24 | 36.95k
Selebriti Raffi Ahmad. (Tribun Timur)
Selebriti Raffi Ahmad. (Tribun Timur)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selebriti Raffi Ahmad banyak mendapatkan kritikan dari warganet terkait beredarnya fotonya, tanpa menggenakan masker bersama sejumlah artis. Raffi Ahmad pun lantas meminta maaf dan memberikan klarifikasi dan penjelasan mengenai alasan tidak bermasker setelah mendapatkan vaksin Covid-19.

“Jadi tadi malam itu bukan di tempat umum, tapi di rumah pribadi salah satu ayah teman saya. Itu sebelum masuk juga sudah ikut protokoler (pencegahan Covid-19),” tutur Raffi dari akun @raffinagita1717, Kamis (14/1/2021). 

“Tapi pas di dalam, karena saya makan, saya enggak pakai masker dan ada yang foto,” lanjutnya.

Raffi pun lantas meminta maaf atas kejadian tersebut. “Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia Bapak @jokowi, Sekretariat Presiden, KPCPEN, dan juga kepada seluruh masyarakat Indonesia atas peristiwa tersebut,” kata Raffi. 

Setelah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf, Raffi Ahmad pun mengajak seluruh orang untuk semakin mematuhi Gerakan 3M guna menekan angka penyebaran Covid-19. 

“Saya ingin ke depannya lebih baik, untuk saya, untuk kita, dengan mematuhi 3M, mencuci tangan, memakai masker dan menjauhi kerumunan,” ujarnya. 

Sebelumnya, Raffi Ahmad menjadi salah satu orang pertama yang mendapat vaksin Covid-19 Sinovac bersama Presiden Jokowi, Rabu (13/1/2021). Program vaksinasi Covid-19 Indonesia, telah dimulai pada 13 Januari 2021. Vaksinasi perdana di Indonesia menggunakan vaksin COVID-19 CoronaVac, Sinovac, yang sudah mendapat persetujuan penggunaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk membentuk antibodi secara maksimal, proses penyuntikan vaksin CoronaVac dilakukan dua kali.

Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) Prof Dr Sri Rezeki S Hadinegoro menyampaikan bahwa setelah menerima dosis pertama vaksin, antibodi tak akan langsung terbentuk dan meningkat drastis. Karena itu, dibutuhkan dua kali suntik agar antibodi bisa maksimal. 

"Paling tidak setelah dua kali suntik, paling tidak 14 hari sampai 1 bulan itu baru maksimal antibodinya. Makanya di tentang itu, orang ini masih rentan maka masker tidak boleh lepas," ungkapnya.

Program vaksin Covid-19 tahap pertama ini pemerintah telah membuat daftar prioritas penerima vaksin. Kelompok prioritas pertama adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan, TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lain.

Presiden RI Jokowi sudah menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19. Hal itu dilakukan untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa vaksin dari China tersebut adalah aman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES