Peristiwa Daerah Vaksin Covid-19

Pantau Langsung Vaksinasi Covid-19 Perdana di Malut, Gubernur: Demi Kesehatan Kita Semua

Kamis, 14 Januari 2021 - 14:12 | 54.95k
Penyuntikan vaksin sinovac kepada Rektor Unkhair Ternate Prof Husen Alting didampingi Gubernur KH Abdul Gani Kasuba. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Penyuntikan vaksin sinovac kepada Rektor Unkhair Ternate Prof Husen Alting didampingi Gubernur KH Abdul Gani Kasuba. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, SOFIFI – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Maluku Utara (Malut) pada Kamis (14/1/2021) siang tadi di RSU Sofifi, berjalan lancar. Meskipun sejumlah kandidat penerima vaksin berhalangan hadir.

Ada lima dokter yang bertugas sebagai vaksinator, namun yang bertugas pada  penyuntikan perdana ini adalah dr. Dinar Indraswari. Ia adalah dokter umum di Puskesmas Galala.

Tercatat, dari 11 orang yang terdaftar sebagai kandidat vaksinasi perdana, terdapat tiga orang yang batal karena berhalangan, yaitu Sekretaris Daerah Samsuddin A Kadir, Dirut RSUD Chasan Bosoeirie Ternate, dan Ketua MUI Malut.

Sementara, 8 orang lainnya hanya 5 yang memenuhi kriteria pada saat skrining, mereka adalah Rektor Unkhair Ternate Prof. Husen Alting, sebagai kandidat pertama yang divaksinasi, lalu Ketua IDI Malut Dr. Alwia Assagaf, Ketua Badan Pom Malut  Tri Wandiro, Wakapolda Malut Brigjen Pol Eko Para Setyo Siswanto, dan Ketua PPNI Malut H. Muhlis.

Selain itu, ada juga penambahan penerima vaksin saat di lokasi, diantaranya Dr. Rosita Alkatiri, Kabid P2P Dinkes Malut, Wakajati Malut Budi Hartawan Panjaitan, Rusdi Tenaga Kesehatan RSU Sofifi, Dihir Bajo Kepala Biro Kesra Malut, Thuraiqiyyah Syamsuddin Reporter RRI Ternate, Rusihan Ismail Pegawai Dinkes, dan Dr. Fatir Natsir Taib dari Rumah Sakit Jiwa

Vaksinasi ini dipantau langsung oleh Gubernur KH Abdul Gani Kasuba, Kajati Dr.Erryl Prima Putra Agoes, Wakapolda Brigjen Pol Eko Para Setyo Siswanto, Kabinda Brigjen TNI Dudy Fristiyanto, Kepala BPKP Malut Aryanto Wibowo, dan Kadis Kesehatan dr. Idhar Sidi Umar.

Gubernur menyampaikan dengan adanya pencanangan vaksinasi Covid-19 diharapkan masyarakat tak perlu lagi khawatir menerima vaksin.

“Kita semua harus melakukan ini (vaksinasi, red) demi kesehatan kita bersama. Kita berharap media bisa menyebarkan berita baik ini agar tidak ada lagi hoaks yang beredar terkait vaksin,” ujar Gubernur dalam press conference usai vaksinasi Covid-19

Sementara Kadis Kesehatan Malut dr. Idhar Sidi Umar menjelaskan, vaksinasi menjadi salah satu terobosan paling cepat untuk meredam pandemi Covid-19. Dengan penyuntikan vaksin, seseorang bakal mendapat kekebalan terhadap virus corona.

“Vaksin adalah cara memberikan kekebalan dengan memasukkan kuman yang dilemahkan ke tubuh agar tubuh merespon dan membentuk antibodi,” jelasnya.

Setelah vaksinasi pertama ini, sambung Idhar, Rektor Unkhair dan tokoh lain yang telah divaksin bakal diberikan vaksinasi kedua. Penyuntikan vaksin tahap dua dilakukan setelah 14 hari vaksinasi pertama.

“Jadi pada tanggal 28 (Januari) teman-teman kita kumpul kembali untuk diberikan suntikan kedua. Sehingga akan memberikan kekebalan yang cukup kepada individu yang telah diimunisasi tadi,” terangnya.

Idhar bilang, setelah pencananganan oleh Provinsi Malut, vaksinasi selanjutnya dilakukan kabupaten/kota. Ada 163 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), baik puskesmas, rumah sakit, klinik, dan kantor kesehatan pelabuhan, yang disiapkan untuk vaksinasi.

Vaksinasi dilakukan dalam empat tahap (termin). Termin pertama untuk tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan. Total orang yang menjadi sasaran pemberian vaksin di seluruh Indonesia sebanyak 1,3 juta orang.

Untuk tahap kedua, ada dua sub-kategori yang ditetapkan pemerintah dalam melangsungkan program vaksinasi yakni 17,4 juta untuk petugas publik dan 21,5 juta untuk lansia.

Sementara target vaksinasi kelompok ketiga adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi berjumlah 63,9 juta. Dan target keempat adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin, dengan target 77,4 juta orang.

“Di Maluku Utara ada dua daerah yang mulai vaksinasi besok (15/1/2021) untuk termin pertama, yakni di Ternate dan Tidore Kepulauan. Tapi untuk Tikep ditunda pada tanggal 18 (Senin, red). Vaksinnya hari ini sudah mulai didistribusikan,” tutur Idhar.

Ia kembali menegaskan, pada 8 Januari 2021 Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa halal terhadap vaksin Sinovac. Sementara BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat pada 11 Januari 2021. Dengan begitu, Sinovac dinyatakan aman, halal dan efektif untuk disuntikkan ke tubuh manusia.

“Vaksin ini sudah memenuhi satu rangkaian uji coba sehingga dinyatakan aman dan memenuhi standar yang ditetapkan WHO. Jadi tidak ada keraguan lagi. Kenapa kemarin kami agak menunggu? Karena saat itu memang belum ada ketegasan soal kehalalan dan keamanan. Setelah dinyatakan aman dan halal, kami mulai sosialisasi,” urainya.

Idhar menambahkan, pemerintah RI menargetkan 70 persen warga Indonesia bisa vaksinasi Covid-19. Dengan begitu bisa melindungi 30 persen kalangan yang tak bisa divaksin dengan berbagai alasan kesehatan maupun usia. Di Maluku Utara sendiri, targetnya 844.232 orang bisa menerima vaksin Covid-19. “Vaksin ini untuk melindungi kita semua. Baik diri sendiri maupun keluarga,” imbuhnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES