Pendidikan UIN Malang

KKM UIN Maliki Malang Sosialisasi Moderasi Beragama untuk Guru di Lamongan

Kamis, 14 Januari 2021 - 13:31 | 38.28k
Muhammad Husnul Wafa ketika memberikan mainan figure agama kepada guru TK Assyafiiyah, Kamis (14/1/2021). (Foto: Dhani Wijaya For TIMES Indonesia)
Muhammad Husnul Wafa ketika memberikan mainan figure agama kepada guru TK Assyafiiyah, Kamis (14/1/2021). (Foto: Dhani Wijaya For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok G.166 UIN Maliki Malang mengadakan sosialisasi moderasi beragama di Taman Kanak-Kanak (TK) Assyafiiyah, di Desa Pomahanjanggan, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sosialisasi tersebut digelar Kamis, (14/1/2021). Sosialisasi tersebut ditujukan kepada guru-guru di TK Assyafiiyah.

"Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para guru dapat membekali anak didik mereka dengan pengetahuan moderasi dan toleransi beragama. Harapan jangka panjangnya, kelak anak didik dapat hidup berdampingan secara toleran di masyarakat dengan heterogenitas pemeluk agama," ujar apt. Dhani Wijaya, M.Farm.Klin, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok G.166.

Dhani Wijaya menuturkan, melalui guru TK Assyafiiyah akan diberikan mainan figure agama untuk disalurkan kepada peserta didiknya.  Mainan figure tersebut disediakan oleh @funlearning_id dengan harapan agar dapat memudahkan anak memahami perbedaan agama di Indonesia dengan cara yang menarik dan menyenangkan.

Dalam sosialisasi itu, Muhammad Husnul Wafa, Anggota KKM Kelompok G.166 menyampaikan mengenai pentingnya ajaran toleransi sejak dini, karena sebagai kunci terciptanya kerukunan.

"Potensi anak dalam hal perkembangan social-emosional dapat dipertegas kematangannya sejak usia dini tentang arti kesetiakawanan, kepedulian, saling berbagi, dan saling menghargai serta toleransi terhadap sesama tanpa membedakan satus sosialnya dan warna baju teman disekitarnya," ujar Husnul Wafa.

Husnul Wafa juga menyampaikan, jangan sekali-kali memberikan teladan yang tidak betul, bisa melalui kata kata dan perbuatan. Misalnya, ujaran "Kok kamu makin hitam aja ya?" atau bisa berupa panggilan "si gendut".

"Dalam menilai individu, banyak hal diluar fisik yang lebih penting," pungkas Anggota KKM Kelompok G.166 UIN Maliki Malang ketika menyampaikan materi sosialisasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES