Ekonomi

Perajin Tahu dan Tempe di Ciamis Siasati Harga Kedelai

Kamis, 14 Januari 2021 - 12:07 | 30.01k
Pengrajin tahu dan tempe di Ciamis. (foto: Dok. Iman)
Pengrajin tahu dan tempe di Ciamis. (foto: Dok. Iman)

TIMESINDONESIA, CIAMIS – Kenaikan harga kedelai membuat perajin tahu dan tempe di Ciamis mengeluh. Para perajin kemudian menyiasati kenaikan harga ini dengan memperkecil ukuran tahu dan tempe.

Adanya fluktuasi harga tersebut ditanggapi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis. "Ciamis bukan produsen kedelai sehingga itu membuat kenaikan harga kedelai di Ciamis," ujar Dadan Wiadi, Sekretaris Dinas Pertanian Ciamis, Kamis (14//1/2021).

Menurut Dadan, Ciamis mendapatkan kedelai dari luar Ciamis. Jadi, pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bahan bakunya dari luar kota.

"Kita berkoordinasi dengan KOPTI dalam mengatasi keluhan tersebut. Berhubung Ciamis bukan penghasil kedelai, maka jika harga kedelai secara nasional naik, harga kedelai di sini pun ikut naik," tambahnya.

Total ada 132 pengrajin tahu dan tempe di Ciamis. Baik itu pengrajin tahu dan tempe mentah, maupun yang telah diolah seperti keripik tempe.

"Kami mengimbau mereka untuk menyiasati dengan cara mengecilkan volume tahu atau tempe. Kami imbau cara itu supaya tidak menimbulkan banyak kerugian juga untuk mereka," jelasnya.

Dadan menambahkan, kenaikan harga tempe dan tahu di pasar tidak terlalu signifikan. “Paling naik sekitar Rp500," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES