Peristiwa Daerah

Ketiadaan Ventilator Penyebab Tingginya Angka Kematian di Kota Malang

Kamis, 14 Januari 2021 - 11:43 | 21.15k
Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Sri Winarni saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Sri Winarni saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALAN – Angka kematian akibat Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur mengalami kenaikan yang cukup siginifikan. Disebutkan, Kota Malang memiliki prosentase angka kematian sebesar 6,9 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata angka kematian nasional yang hanya sebesar 2,9 persen. 

Plt Dinkes Kota Malang, Sri Winarni menyebutkan, salah satu faktor penyebab angka kematian di Kota Malang tinggi, karena ketiadaan ventilator di sejumlah Rumah Sakit (RS) rujukan. 

"Penuhnya ventilator ini menjadi salah satu penyebab angka kematian di Kota Malang tinggi. Maka, ketika ada pasien yang sedang membutuhkan ventilator masih belum bisa segera ditangani karena ketersediaannya pun yang juga terbatas," ujar Sri, Kamis (14/01/2021).

Sri juga mengatakan, total jumlah ruang isolasi dengan ventilator di Kota Malang sebanyak 34 ruangan yang tersebar di tujuh RS rujukan. Dari ketersediaan tersebut, saat ini sudah terisi semua.

"Maka saat ini setiap RS rujukan masih melakukan koordinasi dengan RS rujukan di Kota lain yang masih tersedia (ventilator)," katanya.

Untuk rencana penambahan, lanjut Sri, akan dikembalikan kepada masing-masing RS rujukan, karena setiap RS rujukan harus mendata terlebih dahulu tenaga medis yang siap untuk mengoperasikan alat tersebut.

"Ini bukan hanya terkait ketersedian alat dan tempat, tapi juga tenaga medis yang siap mengoperasionalkan, karena tidak semua bisa mengoperasikan," imbuhnya.

Dinkes Kota Malang terus akan menggencarkan langkah-langkah pencegahan untuk menekan angka kematian Covid-19. Langkah pencegahan yang dilakukan guna memantau masyarakat yang rentan melalui puskesmas-puskesmas tang ada di Kota Malang. "Setiap puskesmas nanti akan memantau data pasien komorbid dan juga sekaligus mengarahkan mereka untuk melakukan pemeriksaan secara berkala," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES