Ekonomi

Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tempe di Aceh Barat Daya Terancam Bangkrut

Rabu, 13 Januari 2021 - 21:15 | 38.89k
Pengrajin tahu tempe, Laili Suhairi di tempat usahanya di Blangpidie, Aceh Barat Daya (Foto: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)
Pengrajin tahu tempe, Laili Suhairi di tempat usahanya di Blangpidie, Aceh Barat Daya (Foto: T. Khairul Rahmat Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, ACEHHarga kedelai di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh melonjak naik sejak dua bulan terakhir. Hal itu menyebabkan pengrajin tahu dan tempe terpaksa memperkecil ukuran agar tidak merugi.

Kenaikan harga bahan baku pembuat tahu tempe tersebut menyebabkan sejumlah pengrajin gulung tikar, bahkan tidak sedikit juga mengalami kerugian besar dan terancam bangkrut.

Salah seorang perajin tahu dan tempe, Laili Suhairi mengatakan harga kacang kedelai di pasaran saat ini mengalami kenaikan mencapai Rp 2.000 hingga Rp 2.500. Persediaan pasokan bahan baku kedelai juga langka.

Tahu-Tmpe.jpg

"Harga kedelai sekarang Rp 9.500 perkilogram. Padahal sebelumnya harga kedelai berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 7.500 perkilogram," ujar pria yang akrab disapa Heri.

Meskipun harga kacang kedelai melonjak di pasaran Heri mengaku pengrajin tahu dan tempe di kabupaten setempat belum menaikan harga jual. Karena dikhawatirkan akan berkurangnya minat beli di pasaran, sehingga menyebabkan menurunnya angka produksi dari tempat usahanya.

"Jika harga kedelai terus melonjak naik, dikhawatirkan akan menambah angka pengangguran. Sudah banyak pengrajin tahu dan tempe tutup tempat usahanya," sesalnya.

Menurut Heri, melonjaknya harga kedelai di wilayah setempat disebabkan karena masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Sehingga kedelai yang selama ini mudah didapatkan di pasaran, namun kini bahan baku pembuat tahu dan tempe itu terkesan hilang di peredaran pasar dagang.

"Semoga pemerintah segera turun tangan untuk mengendalikan harga kedelai, agar usaha produksi tahu tempe tidak merugi dan tidak menambah angka pengangguran," harap Laili Suhairi, pengrajin tahu tempe di Aceh Barat Daya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES