Pendidikan

HUT ke-52, ITN Malang Kaji Peningkatan Kampus Berbasis Kualitas Input

Rabu, 13 Januari 2021 - 19:26 | 40.30k
Webinar mengkaji peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka menyambut HUT ke-52 ITN Malang. (Foto: Tangkapan Layar Zoom)
Webinar mengkaji peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka menyambut HUT ke-52 ITN Malang. (Foto: Tangkapan Layar Zoom)

TIMESINDONESIA, MALANG – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menyambut HUT ke-52 dengan cara kajian strategis terkait peningkatan kampus berbasis kualitas input.

Diskusi terarah tersebut digagas oleh Dewan Pengawas Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN) Malang melalui Webinar yang diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan, Rabu (13/1/2021).

Webinar ITN Malang 2

Rektor ITN Malang Dr. Ir. Kustamar, MT mengatakan bahwa pihaknya mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi. Salah satu langkah adalah memperbanyak jenjang S3 di ITN Malang.

"Untuk melancarkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita. Salah satu strateginya meningkatkan agar dosen bersedia mengurus dari lektor ke Lektor kepala, dari Lektor kepala menjadi guru besar," ungkapnya.

Acara yang dimoderatori Sekretaris Dewas P2PUTN Malang Prof Dr Ir Lalu Mulyadi, MT itu menghadirkan tiga narasumber yakni Ketua LPM ITN Malang Ir Daim Tri Wahyono, M.SA, Anggota Dewas P2PUTN Prof Dr Eng Ir I Made Watana, MT dan Wakil Rektor I ITN Malang Dr F Yudi Limpraptono, ST MT.

Ketua LPM ITN Malang Ir Daim Tri Wahyono, M.SA menjelaskan bahwa untuk meningkatkan ITN Malang adalah dengan memperbaiki tata kelola.

Webinar ITN Malang 3

"Kinerja kita lebih baik difokuskan kepada peningkatan layanan disertai dengan sistem tata kelola yang baik. Nanti dampaknya ya kepada minat mahasiswa baru," tuturnya.

Sementara itu, Anggota Dewas P2PUTN Prof Dr Eng Ir I Made Watana, MT memetakan problematika perguruan tinggi swasta dalam peningkatan kualitas pendidikan.

Menurutnya, kampus harus memiliki link and match. Artinya, lulusan ITN Malang dapat diserap dengan cepat oleh lembaga atau institusi. Bahkan untuk bisa menciptakan lapangan kerja.

"Problematikanya yang saat tengah dihadapi adalah adanya pandemi Covid-19. Selain itu juga masih ada dikotomi antara PTS dan PTN. Mutu dosen juga penting bagaimana mereka menjadi role model pendidik dan peneliti," bebernya.

Made juga menyoroti perbaikan jumlah rasio antara dosen dan mahasiswa. Ia pula mendorong peningkatan jumlah mahasiswa asing serta memaksimalkan aplikasi Kampus Merdeka Merdeka Belajar.

Terakhir, Wakil Rektor I ITN Malang Dr F Yudi Limpraptono, ST MT menguraikan dari data internal, ITN Malang harus membuka kembali tingginya peminatan mahasiswa baru seperti yang dialami pasca krisis 98.

Ia menyebutkan, antara tahun 2005 hingga 2020, penurunan penerimaan mahasiswa baru sangat terasa di tahun 2005-2006. "Puncaknya di tahun 2013 yang mencapai sekitar 1.500 mahasiswa baru. Namun, setelah itu hingga 2020, angka stagnan di kisaran 1.100 mahasiswa baru," terangnya.

Pihaknya meminta semua pihak untuk membangun citra internal dengan cara meningkatkan kualitas. Caranya fokus pada pelanggan, bekerja secara baik dari awal, hubungan kerja, memiliki strategi, dan memiliki kebijakan dalam perencanaan.

"Kampus tidak akan bermutu kalau yang di dalam tidak kompak. Harus kompak dan saling mendukung," tegasnya.

Diskusi terarah ini tidak hanya menghadirkan kalangan internal ITN Malang, tapi juga melibatkan para alumni untuk meningkatkan kampus yang berkualitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES