Peristiwa Daerah Vaksin Covid-19

Para Tokoh Menunggu "Tiket" Vaksinasi Covid-19 Pertama di Jatim 

Rabu, 13 Januari 2021 - 17:42 | 27.17k
Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi saat memaparkan persiapan jelang pelaksaan vaksinasi Covid-19 pertama di Gedung Grahadi, Rabu (13/1/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi saat memaparkan persiapan jelang pelaksaan vaksinasi Covid-19 pertama di Gedung Grahadi, Rabu (13/1/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pertama di Jawa Timur bakal berlangsung esok pagi, Kamis (14/1/2021) di Gedung Negara Grahadi.

Setidaknya muncul 19 nama penerima vaksin pertama. Antara lain pejabat di lingkungan Pemprov Jatim serta tokoh masyarakat.

Daftar pertama yaitu Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Kakesdam V/Brawijaya, Kabiddokkes Polda Jatim, Kepala BPOM Surabaya, Direktur RS dr Soetomo, Direktur RSAL Surabaya, serta beberapa akademisi, tokoh agama, dan tokoh media. 

Namun, Ketua Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, kepastian nama-nama tersebut masih menunggu keputusan Kemenkes RI. 

"Karena memang vaksin ini datanya hanya satu, ada di Kemenkes di Subdit Vaksin," kata dr Joni, Rabu (13/1/2021). 

"Dan yang bersangkutan untuk mendapat "tiket", setelah registrasi itu langsung ke SMS beliau-beliau. Namanya SMS blast itu. Dari situ nanti kita cocokkan di sini datanya dengan tiket yang dimiliki oleh BPJS. Baru setelah itu baru dilakukan tindakan vaksin," imbuh dr Joni yang mengaku sudah menerima SMS blast dari Subdit Vaksin tersebut 

Namun pada intinya, lanjut Joni, seperti disampaikan oleh Ketua BPOM Penny Lukito, vaksin jenis ini (Sinovac) efikasinya 65,3 persen. 

"Itu lumayan bagus, WHO memberikan syarat 50 persen. Vaksin ini trial yang ketiga 65,3 persen," ucap Joni. 

Sementara daya imunogenitas vaksin adalah 99 persen setelah tiga bulan pasca vaksinasi. 

"Jadi setelah tiga bulan imunitasnya, sehingga vaksin ini dikenali oleh tubuh memproduksi antibodi itu 99 persen," tegasnya lagi. 

Selain itu, Joni juga meyakinkan jenis vaksin Covid-19 tersebut juga jenis vaksin yang dimatikan virusnya. 

"Insya Allah lebih aman daripada vaksin-vaksin yang lain. Jenis vaksin ini sudah biasa dikerjakan di Indonesia. Hanya yang Covid-19 ini yang pertama. Tapi jenis yang seperti ini sudah biasa dikerjakan di Indonesia. Moga-moga aja tidak ada masalah," jelasnya soal vaksinasi Covid-19(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES