Sempat Dikeluhkan, Petugas Pastikan Semua Sisi Pasar Induk Bondowoso Terpasang CCTV
TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Salah satu alasan pedagang daging ayam dan sayur di Kabupaten Bondowoso enggan berpindah ke lantai atas Pasar Induk Bondowoso karena faktor keamanan.
Seperti dikatakan salah seorang pedagang, Sitti Aisyah. Menurutnya, selain karena sepi, pihaknya tak mau berpindah karena di lantai atas juga keamanannya mengkhawatirkan.
"Juga ada pedagang pisau di lantai dua ditelanjangi dan uangnya diambil oleh preman mabuk. Kenapa? Saking sepinya di atas," terangnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Keamanan Pasar seluruh Bondowoso, TNI (Purn) Kapt. Mur Dwi Atmojo mengatakan, bahwa di setiap sisi pasar induk terpasang CCTV.
"Itu sudah ada CCTV-nya, selain itu petugas juga memantau langsung ke lapangan," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (13/1/2021).
Menurutnya pemantauan secara langsung tidak dijadwalkan, agar tidak bisa ditebak. Baik oleh pedagang maupun orang yang punya maksud jelek di pasar.
Menurutnya, tugas yang diembannya bukan hanya mengamankan dari hal-hal yang tak diinginkan. Misalnya pencurian dan sebagainya. "Kami juga terkait ketertiban pedagang. Karena kalau tertib, pasar akan aman. Begitu juga sebaliknya," terangnya.
Pihaknya mengaku tak hanya mengamankan pasar induk. Tapi juga pasar di seluruh Bondowoso. "Mulai pasar Maesan, Prajekan dan seterusnya, bergiliran setiap hari," imbuhnya.
Menurutnya, hanya ada dua Purnawirawan TNI yang ditugaskan sebagai keamanan pasar. "Nanti juga butuh penambahan personel, tapi perlu dilihat etos kerjanya. Saya ditugaskan langsung bupati dan Wabup. Ada SK-nya," tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, di Pasar Induk Bondowoso terdapat 30 ruko, 30 toko, sebanyak 770 kios dan 350 pelataran. Sementara monitor pantau CCTV pasar berada di kantor UPT. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |